Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Kisah di Balik Aksi Heroik Penyelamatan Penjala Ikan yang Terjebak Banjir di Sungai Serayu

Video aksi penyelamatan terhadap penjala ikan yang terjebak banjir di Sungai Serayu, viral di medsos.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo

TRIBUNBANYUMAS. COM, BANJARNEGARA - Video aksi penyelamatan terhadap penjala ikan yang terjebak banjir di Sungai Serayu, viral di media sosial. 

Dari rekaman video amatir warga, tampak seorang penjala berdiri di atas batu besar di tengah sungai. Sementara debit air terus naik. Arus begitu deras dengan suara gemuruh yang keras. 

Batu besar tempatnya bertahan pun nyaris tenggelam. Kakinya mulai tersapu air yang menghantam batu. Nyawanya kian terancam. Tidak ada batu lebih tinggi di sekitarnya. 

Di semua sisi tempatnya berdiri adalah arus yang kencang. Ia dikepung bahaya. Pria yang hanya mengenakan celana dalam itu tampak menggigil kedinginan.  Sementara banyak orang di tepi sungai hanya bisa berteriak dan ikut cemas. 

Penjala ikan yang keselamatannya terancam itu adalah Heri, warga Desa Sawangan, Kecamatan Sukoharjo Wonosobo. 

Tim penyelamat dari Arung Jeram Serayu Kiki Sulistiono mengatakan, Heri bersama temannya menjala ikan di Sungai Serayu. Ia menjala ikan di tengah sungai yang tadinya berarus normal. 

"Waktu itu hanya gerimis. Tapi mungkin yang di hulu hujan, " kata Kiki yang juga Pelatih Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Banjarnegara, Selasa (22/6/2021) 

Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh warga. Warga melempar tali tambang dan ban dari tepi sungai ke arah korban. Harapannya, korban bisa menggapai tali atau ban itu lalu ditarik ke tepi.  Tetapi usaha itu gagal. Arus sungai terlalu kuat. 

Terlebih jarak dari tepi ke tengah sungai tempat Heri berdiri jauh, sekitar 20 meter. Tali dan ban pasti sulit menjangkaunya. Jika pun sampai, itu amat berisiko bagi korban karena bisa hanyut terbawa arus. 

Di saat sama, warga meminta bantuan tim Arung Jeram Serayu yang memiliki fasilitas perahu karet.  Kiki menerima video call untuk permintaan bantuan itu. 

Sebagai praktisi arung jeram, ia cukup hafal dengan kondisi jeram di lokasi kejadian. Tanpa pikir panjang, ia mengambil alat rafting. Ia mengumpulkan orang-orang terlatih untuk melakukan misi penyelamatan

"Berangkat orang 7. Tiga orang bertugas di darat, 4 orang naik perahu termasuk saya, " katanya

Meski dipacu waktu, timnya harus membuat perhitungan matang. Ia lebih dulu memetakan arus sungai yang akan dilintasi. Anggota tim yang menjalankan misi itu pun sudah berpengalaman di bidangnya (senior). 
Kiki yang memimpin misi berbahaya itu. 

Arus deras sungai jadi tantangan tersendiri dan berisiko bagi keselamatan tim. Perahu bisa saja menghantam batu hingga terbalik, atau terhempas arus besar hingga hanyut. 

Tetapi Kiki tak berpikir sejauh itu. Yang terpenting saat itu, bagaimana nyawa korban bisa diselamatkan.  Dengan perahu karet, mereka berusaha menaklukkan arus deras Serayu. 

Mereka harus mendayung dengan sekuat tenaga. Tim harus bergulat dengan arus yang kuat. Untuk mengarahkan laju perahu ke tempat berdiri korban butuh perjuangan berat. Arus yang begitu kuat bisa menghanyutkan perahu hingga misi mereka gagal. 

Saat laju perahu mendekati posisi korban, sekitar 1 meter, Kiki meneriaki Heri agar meloncat ke perahu saat melintas di sisinya.  Instruksi itu didengar.  Ia membelokkan perahu agar tak menghantam batu yang dinaiki korban. 

Hingga detik menegangkan itu tiba. Heri melompat ke perahu saat kendaraan itu melintas di hadapannya. Beruntung perhitungan waktunya tepat. Sedetik saja ia terlambat atau lebih cepat saat melompat, fatal akibatnya.  Bukan masuk ke badan perahu, ia bisa jatuh ke sungai dan hanyut terbawa arus. 

"Tentu berisiko juga bagi kami, karena arus deras, jeram di bawah juga besar-besar. Tapi kami yakin saja, kami pakai APD dan terlatih, "katanya

Tim di perahu pun sigap menangkap tubuh Heri. Mereka memegangi kuat tubuh Heri saat melompat sehingga jatuh tepat di perahu.  Mereka juga harus menjaga keseimbangan perahu agar tidak terbalik. 

Heri ternyata melompat terlalu keras hingga menabrak Kiki dan seorang anggota tim lainnya. Tubuhnya sempat goyah. Beruntung ia bisa masih menjaga keseimbangan, sehingga tidak sampai terpelanting ke sungai. Perahu itu pun terus melaju membawa korban hingga berhasil menepi ke daratan. 

"Dia melompatnya kan tidak beraturan, sampai nabrak dua orang di perahu, " katanya

Heri pun selamat dari mara bahaya, setelah beberapa waktu bertahan di tengah sungai menanti pertolongan. Kiki melihat tubuh pencari ikan itu gemetar. Seperti ada rasa trauma mendalam. Ia juga sempat menggigil kedinginan. Maklum, di bawah guyuran hujan, pria itu hanya mengenakan celana dalam. 

Ia tidak mengalami luka, kecuali bekas cakaran kuku anggota tim saat menangkap tubuhnya ketika meloncat.  Tetapi ia harus mengikhlaskan jala yang ia pakai untuk mencari ikan karena hanyut terbawa arus. (*)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved