Berita Jepara
Cerita Perajin Monel Khas Jepara, Raup Omzet Puluhan Juta, Dipesan dari Berbagai Negara
abupaten Jepara tidak melulu soal ukiran kayu. Di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, sejumlah anak muda menjalankan bisnis kerajinan monel. Tidak t
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: m nur huda
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kabupaten Jepara tidak melulu soal ukiran kayu. Di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, sejumlah anak muda menjalankan bisnis kerajinan monel.
Tidak tanggung-tanggung, bisnis ini bisa meraup omzet puluhan juta. Bahkan tidak jarang, perajin terima pesanan dari negeri tetangga.
Siang itu, Minggu, (26/6/2021) Zaqi Nurrahman (27) menggergaji papan monel. Ia sedang menggarap pesanan dari pelanggannya.
Satu pesanan, kata dia, membutuhkan waktu dua hingga lima hari. Proses pengerjaannya mengandalkan keterampilan tangan dan banyak tahapan yang harus dilewati.
"Ini produk custom. Pertama desain, lalu itu digergaji sesuai desain, terus finisihing. Kemudian disepuh emas," kata pria pemilik akun media sosial @zq.monel ini.
Menurutnya, proses pembuatan tergantung jenis pesanan dan kerumitan desain.
Pesanan kalung nama proses pembuatannya tidak sama dengan kalung gelang, anting, cincin dan bros.
Pria yang sudah menekuni kerajinan monel selama 10 tahun ini mengatakan, pemesannya kebanyakan dari luar Kabupaten Jepara.
Lebih sering di kota-kota yang berada di luar Pulau Jawa. Juga kerap kirim ke Singapura dan Malaysia
Adanya pemasaran online, kata dia, membantu perajin monel bisa memasarkan produk secara luas.
Hal ini juga berdampak pada jumlah pesanan yang banyak.
"Dalam sehari bisa dapat pesanan 10 barang," imbuhnya.
Dengan jumlah pesanan sebanyak itu, dia memperkirakan dalam sebulan meraup omzet Rp10 juta.
Hal senada juga dialami Luqman Khoirul Anas (27). Omzet bisnis kerajinan monel di desanya memang bisa diandalkan.