Berita Viral
Wakapolres Jakarta Selatan Menangis dengar Pasien Covid-19 yang Ia Tolong Meninggal
Video Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto menangis karena pasien Covid-19 yang ia tolong meninggal beredar di media sosial.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
Penulis : Like Adelia
TRIBUNJATENG.COM - Video Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto menangis karena pasien Covid-19 yang ia tolong meninggal beredar di media sosial.
Hal itu terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram @warung_jurnalis pada Senin (28/6/2021).
Dalam video itu terlihat AKBP Agus yang duduk di pinggir trotoar sambil menangis.
Tepatnya di depan rumah sakit.
Sesekali ia mengusap air matanya yang jatuh dengan lengannya.
Baca juga: Empat Meninggal, Tiga di Hotel dan 1 Tergeletak di Jalan, Semua Positif Covid
Baca juga: WANSUS Prof Suyatno Tanggalkan Jabatan Rektor dan PP Muhammadiyah demi PAN
Baca juga: Erick Thohir: Ivermectin Obat Pencegahan dan Terapi Corona Segera Diproduksi Massal, Segini Harganya
Baca juga: Lima Hal Mudah Jaga Saturasi Oksigen di Tengah Pandemi Covid-19
Kemudian dalam video berikutnya terlihat saat AKBP Agus mengevakuasi seorang pasien Covid-19 dari rumahnya untuk dibawa ke rumah sakit.
Terlihat seorang pria yang mengenakan sarung dibopong oleh tiga petugas berAPD lengkap.
Warga yang terpapar Covid-19 itu kemudian dibawa masuk ke dalam sebuah mobil kijang.
Sedangkan AKPB Agus nampak berada di belakang petugas untuk mengarahkan.
"Evakuasi warga terkena Covid" ucap perekam video.
Dilansir dari Kompas.com, pasien tersebut bernama Budi (59) warga Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dievakuasi pada Kamis (24/6/2021).
Pasien tersebut harus dibawa menggunakan mobil warga lantaran ambulans tidak bisa sampai ke dalam rumah pasien.
Sedangkan kondisi pasien sudah dalam keadaan kritis.
"Saya ini enggak kenal Pak Budi. Pak Budi salah satu warga di kampung di Jagakarsa. Di situ hampir separuhnya (terpapar Covid-19)," ucap Agus.
AKBP Antonius berinisiatif memimpin evakuasi pasien meskipun dengan alat pelindung diri seadanya.
Pasien kemudian digotong oleh petugas dengan evakuasi dipimpin AKBP Agus.
Petugas pun harus menggotong pasien melewati gang sempit sepanjang 100 meter.
Budi kemudian dibawa ke RSUD Pasar Minggu menggunakan mobil kijang warga.
"Saya bawa pakai mobil milik warga yang peduli. Ini kami bukan medis, kami hanya (pakai) hati nurani. Ini tanggung jawab kita semua," lanjut AKBP Agus.
Sampai di rumah sakit, ia sempat berkoordinasi dengan petugas supaya Budi segera ditangani sesuai prosedur.
Namun sayang, pasien meninggal dunia saat sampai di Rumah Sakit Pasar Baru.
Mendengar pasien yang ia tolong meninggal dunia, AKPB Agus tak kuasa menahan tangisnya.
Ia menyesal karena tidak membawa Budi dengan cepat.
"Pak Budi ini satu jam yang lalu masih dapat bernapas, harusnya bisa tertolong. Kebetulan saya yang bawa langsung. Ada ambulans, tapi masih tanya lagi mau dibawa ke mana, enggak jalan-jalan juga," kata Agus.
Ia bahkan meminta maaf pada istri Budi karena tidak bisa menyelamatkan nyawa suaminya.
"Untuk Bu Budi, Saya minta maaf Bu, saya tadi janji mau bawa bapak sampai selamat. Mohon maaf Bu, ibu jaga kesehatan," ujar AKBP Agus. (*)