Bisnis UMKM
Ciptakan Peluang Bisnis saat Pandemi Covid-19 dengan Produk Kombucha, Bermanfaat untuk Detoks Tubuh
Berawal dari rasa penasaran pada tahun 2019, Amanda Rizqyana berhasil membuat bisnis minuman Kombucha di Semarang.
Penulis: Adelia Sari | Editor: moh anhar
Ternyata sambutan teman-temannya sangat positif.
"Bulan Juni saya eksperimen membuat kombucha original dan juga dengan tambahan buah-buahan dari buah yang dipake untuk jus di warung saya. Setelah itu warung saya yang bernama Kedai Hokage mulai operasional Juli 2020. Saya mulai menjajalkan kombucha ke konsumen dan sambutannya positif,"
Dirinya pun mulai menjual produk kombucha di warung miliknya yang berlokasi di Kawasan Wirausaha Unnes, Sekaran.
Tak hanya menjual di kedai, ia juga memasarkan bibit kombucha melalui marketplace.
Berawal modal 2 toples bibit kombucha, kini ia sudah memiliki 50 bibit toples yang bisa memproduksi ratusan botol minuman.
Untuk omzet sendiri, ia bisa meraih rata-rata Rp 3 juta setiap bulannya.
"Omzet untuk keseluruhan transaksi, baik di daring maupun luring sejak 2021 per bulan rerata 3 juta "
Dalam pembuatan dan pengemasan produk, Amanda selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Apalagi untuk pengemasan produk yang ia jual secara online.
Baca juga: Piala Wali Kota Solo Ditunda, AHHA PS Pati Latihan ke Jakarta, Safin: Jaga Mental Tanding Pemain
Baca juga: Rozi Ngampel Kendal Dibekuk Polisi Bawa Sabu-sabu dari Napi Lapas Kedungpane Semarang
Baca juga: Marak Ditemukan Gelandangan Meninggal Dunia Terpapar Covid-19 di Semarang, Ini Kata Hakam
"Proses pembuatan dan pengemasan sudah melalui proses sterilisasi dan tentu menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah"
Meskipun begitu, ada beberapa kendala yang ia alami dalam berbinis ini.
Terlebih saat pemerintah menerapkan pembatasan waktu hingga mahasiswa yang masih banyak belajar secara daring.
Namun dirinya tidak patah semangat dan lebih memperbanyak penjualan lewat online.
"Tentu saja konsumen yang belum datang. Warung yang berada di area kampus menargetkan konsumen mahasiswa, tapi karena sekarang masih belajar daring dari rumah masing-masing, sehingga belum banyak konsumen yang menghampiri Kedai Hokage.
Belum lagi aturan dari pemerintah yang membuat usaha kuliner luring harus cepat beradaptasi misal ada imbauan pembatasan aktivitas dan pembatasan jam operasional maupun pembatasan pengunjung," lanjut perempuan dengan satu anak ini.