Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wali Kota Salatiga Diprotes Mahasiswa Mesir Tak Dapat Jatah Vaksin, Mengapa Mahasiswa China Dapat?

Mahasiswa Mesir mengajukan komplain ke Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga lantaran tidak mendapat jatah vaksinasi virus Corona.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Nafiul Haris
Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat menerima aduan mahasiswa asal Mesir Ahmed Mohamed Abdellatif di Rumah Dinas Wali Kota, Kamis (1/7/2021). 

Penulis: M Nafiul Haris

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Seorang mahasiswa asal negara Mesir bernama Ahmed Mohamed Abdellatif mendatangi Rumah Dinas Wali Kota Salatiga di Jalan Diponegoro, No 1, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Kamis (1/7/2021) 

Mahasiswa semester tiga yang tengah studi di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu mengajukan komplain ke Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga lantaran tidak mendapat jatah vaksinasi virus Corona (Covid-19).

Ahmed yang berkuliah di Fakultas Teknik Elektro itu datang seorang diri ke Rumah Dinas Wali Kota Salatiga. Dengan mengenakan kaos putih, dia langsung ditemui Yuliyanto yang kebetulan berada di teras.

"Saya ingin mendapat vaksinasi untuk melindungi diri dari penularan Covid-19. Saya sudah datang ke Puskesmas Sidorejo, kemarin ikut vaksinasi massal di RSPAW juga tidak boleh. Tolong dibantu," terangnya, kepada Tribunjateng.com,di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Kamis (1/7/2021).

Menurut Ahmed, mahasiswa asal China di Salatiga mendapat jatah vaksin Covid-19.

Karena itu, dia merasa seharusnya juga diberi jatah vaksin.

Ahmed sendiri dari pengakuannya sudah dua tahun tinggal di Kota Salatiga.

Tingginya kasus Covid-19 dengan status zona merah ia mengaku khawatir lebih mudah terpapar karena belum divaksin. 

"Saya datang kesini inisiatif sendiri. Saya cari alamat rumah dinas lewat google. Saya berani datang karena merasa perlu dapat penjelasan, dan pernah sekali ketemu Wali Kota Salatiga," ucapnya dengan bahasa Indonesia terpatah-patah

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menjelaskan ketersediaan vaksin Covid-19 saat ini masih terbatas untuk Warga Negara Indonesia (WNI) karena pendaftarannya menggunakan KTP.

Meski demikian, dia akan mengusahakan warga negara asing mendapat kuota atau jatah vaksin Covid-19 karena dinilai sangat diperlukan.

Apalagi, mereka sedang melakukan studi di Kota Salatiga

"Terkait kemarin mahasiswa Cina yang dapat jatah saat vaksinasi massal itu mereka sebenarnya WNI. Tetapi, sebagai syarat studi ke Tiongkok mereka harus divaksin dulu sebelum kembali belajar di sana," jelasnya

Lebih lanjut Yuliyanto menerangkan, data pribadi milik Ahmed telah dikirim ke Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah agar diupayakan mendapatkan kuota vaksin Covid-19. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved