Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ki Manteb Soedharsono Meninggal

Sinden Bawakan Ketawang Layu-lalu Sambil Menahan Tangis, Ki Manteb Jadi Pendiam Sebelum Meninggal

Kesedihan atas meninggalnya dalang Ki Manteb Soedharsono dirasakan semua kalangan, tidak hanya para seniman dan penikmat wayang

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TribunSolo.com/Dok Pemkot Semarang
Dalang kondang wayang kulit asal Kabupaten Karanganyar, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia, Jumat (2/7/2021). 

Enam pengrawit dan dua sinden membawakan ketawang layu-layu yang menggambarkan suasana duka atau kesedihan di Pendopo Bima.

Terlihat sesekali, pengrawit dan sinden menahan tangis selama membawakan ketawang layu-layu.

Ketika jenazah Ki Manteb selesai dikafani di kamar pribadi dan dibawa petugas pemulasaraan untuk kemudian dimasukan ke peti, sontak tangis dari keluarga pecah.

Iringan ketawang layu-layu kian membuat suasana di rumah duka mengharu biru. 

Usai jenazah disalatkan di rumah duka, petugas mengenakan APD lengkap membawa peti jenazah tersebut ke dalam ambulance. Jenazah Ki Manteb dimakamkan di komplek pemakaman keluarga. Bersebelahan dengan makam istrinya sebelumnya, Sri Suwarni.

Pemakaman Ki Manteb Soedharsono dilakukan menggunakan protokol kesehatan. 

Anak Ki Manteb, Medhot Soedharsono menyampaikan, Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pada usia 73 tahun. Sebelum meninggal dunia, dalang kenamaan itu sempat menggelar pentas wayang di Taman Mini Jakarta.

"Kondisi berangkat sehat. Tapi sepulang dari Jakarta beliau kondisi panas dan istirahat sehari. Paginya, ketambahan dalang virtual (pentas wayang virtual) di rumah. Hampir selamalan," katanya kepada Tribunjateng.com di rumah duka. 

Usai menggelar pentas wayang secara virtual pada Minggu (27/6/2021), kondisi kesehatan Ki Manteb menurun sehingga harus mendapatkan penanganan medis. Pihak keluarga sempat memanggil perawat dan dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan Ki Manteb. 

Selama menjalani perawatan di rumah, Ki Manteb dan istrinya sempat menjalani swab antigen dan hasilnya terkonfirmasi positif. 

"Dan tadi (kemarin) malam, kondisi sesak nafas. Sampai sekitar pukul 02.00 dini hari, itu kondisi normal lagi. tadi pagi, beliau agak sesak nafas lagi dan akhirnya. beliau kapundut (meninggal dunia)," ucapnya. 

Medhot menuturkan, pihak keluarga berencana membawa Ki Manteb ke rumah sakit.

Setelah sempat kesulitan mendapatkan rumah sakit, akhirnya pihak keluarga mendapatkan tempat di rumah sakit wilayah Karanganyar dan Solo. Namun saat hendak dibawa ke rumah sakit, Ki Manteb meninggal dunia. 

Dia mengungkapkan, selama berada di rumah Ki Manteb cenderung pendiam. Sebelum meninggal dunia, Ki Manteb memang punya riwayat penyakit paru-paru.

"Jadi dibilang tidak sering sekali berinteraksi dengan kita-kita. Jadi kita-kita yang harus pro aktif menanyakan sesuatu. Baru beliau ngendiko. Jadi selama gerah ini tidak memberi dawuh apa-apa," ungkapnya.

Ketua Sekar (Seniman Karanganyar) sekaligus pengendang, Joko Dwi Suranto menambahkan, sesuai pesan dari keluarga, petakziah belum diperkenankan hadir ke rumah duka terlebih dahulu selama satu hari ini.

"Mereka (petakziah) boleh datang ke rumah duka, esok hari. Tapi terbatas dan protokol kesehatan," terangnya.

Semoga khusnul khotimah masetro dalang Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved