Berita Kriminal
Tak Terima Diusir Meski Rumahnya Telah Dibeli, Maryono Siram Pak Kadus dengan Pertalite Lalu Dibakar
Enggan pergi dari rumah meski tempat tinggalnya telah dibeli diduga menjadi alasan Maryoni tega membakar pak Kadus hingga tewas.
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Enggan pergi dari rumah meski tempat tinggalnya telah dibeli diduga menjadi alasan Maryono tega membakar pak Kadus hingga tewas.
Pria 50 tahun asal Simo, Boyolali itu membakar Seorang perangkat desa di Kecamatan Simo, Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bintang Alfatah (55).
Ia menyiramkan pertalite ke tubuh pak kadus dan langsung menyulutnya dengan api tanpa basa-basi.
Baca juga: Kartu Vaksin Jadi Syarat Bepergian, Bagaimana Jika Kita Tak Bisa Divaksin Karena Alasan Medis?
Baca juga: UPDATE : Tembang Ketawang Layu-Layu Iringi Prosesi Pemakaman Ki Manteb Soedharsono
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Malam Ini Sabtu 3 Juli 2021 Pukul 19.30 WIB Nino Tolak Ajakan Elsa
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Malam Ini Sabtu 3 Juli 2021 Pukul 19.30 WIB Nino Tolak Ajakan Elsa
Dugaan latar belakang pembakaran hidup-hidup seorang perangkat desa di Simo Boyolali terungkap.
Meski demikian saat ini terduga pelaku masih menjadi buronan polisi.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Sabtu (26/6/2021).
Setelah melakukan penganiayaan itu pelaku diketahui kabur dan sekarang menjadi buronan polisi.
Diceritakan Camat Simo, Waluyo, kejadian yang dialami korban itu berawal dari kasus jual beli tanah dan rumah milik pelaku yang dilelang perbankan.
Sekitar lima tahun lalu, korban membeli rumah pelaku dari hasil proses lelang tersebut.
Meski sudah terjual, tetapi pelaku diketahui tetap tak mau meninggalkan rumahnya hingga sekarang.
"Dulu sudah dikonfirmasikan kepada yang punya (pelaku) dan merasa menjual."
"Pembeli (korban) berharap (pelaku) segera meninggalkan atau dikasih waktu karena sudah lima tahun ini," kata Waluyo saat dikonfirmasi Senin (28/6/2021).
Lantaran diminta mengosongkan rumah itu pelaku diduga tidak terima dan emosi kepada korban.
Adik korban, Agus Ni'am mengatakan, sebelum kejadian nahas itu terjadi pelaku sempat mengirimkan pesan kepada korban.
Adapun isi pesannya, yaitu korban diminta datang sendiri menemui pelaku di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Isinya dari chat tersebut meminta korban untuk datang ke TKP tanpa mengajak siapa-siapa," kata Ni'am.
Tapi setelah tiba di lokasi kejadian, pelaku justru menyiramkan bahan bakar jenis Pertalite ke arah korban dan langsung menyulutnya dengan korek api.
Setelah terbakar, pelaku langsung kabur dan korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Malam Ini Sabtu 3 Juli 2021 Pukul 19.30 WIB Nino Tolak Ajakan Elsa
Baca juga: Bansos Tunai Rp 300 Ribu Diperpanjang Dua Bulan
Baca juga: Forum Mahasiswa Rachmanto : PPKM dan Kontribusi Agamawan
Akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku tersebut korban diketahui mengalami luka bakar hingga 50 persen. Adapun luka terparah terjadi di kepala bagian belakang.
Saat mendapatkan perawatan di rumah sakit itu korban juga sempat menjalani operasi pencangkokan kulit.
Meski demikian, pada hari kelima kondisinya diketahui semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Beliau meninggal dunia tadi (Kamis) dini hari," kata Waluyo, Kamis. (*)