Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara

WAWANCARA : Addi MS : Saya Ingin Menjadi Musisi Bukan Komisaris

Grup musik yang bermula dari ajakan untuk tampil di acara rumahan ini nyatanya telah melalang buana ke berbagai macam negara.

Twitter @addiems
Addie MS  

Bung Karno sering mampir ke RRI, ada studio 5, latihannya saja Bung Karno menikmati sambil makan singkong pagi-pagi. Sudah selesai dia kerja ke Istana. Di kita belum ada perhatian seperti itu.

Anda sempat mencuit di Twitter, saya ingin menjadi musisi bukan komisaris?

Sejak saya tentukan sikap saya mendukung Pak Jokowi. Pastilah ada yang tidak suka. Wajar mereka tidak suka ke saya. Apalagi difitnah. Sehebatnya serangan saya tidak seberapa. Dibanding serangan ke Pak Jokowi. Dibilang komunis, planga plongo, dan luar biasa sadisnya,

Masif dan lama sekali. Zaman Pak Harto tidak mungkin lah itu terjadi. Ini terus menerus. Kalau saya di China, sering kali dapat istilah, saya penjilat, menunggu jatah komisaris, menteri, atau BuzzerRP. Dapat proyek ini itu.

Tapi ada kalanya saya capek juga ya. Sering kali ketawa-ketawa saja. Tapi ada satu waktu, capek juga, murahan banget si seolah-olah apa yang dilakukan untuk mendukung presiden seolah-olah tujuan komisaris, sesempit itu.

Kenapa bisa berpikir sekerdil itu. Memang tidak ada hal lain, di luar bumi ini, cuma ada komisaris tujuan akhir hidup. Saya merasa being conductor maintaining Twilite Orchestra 30 tahun hal yang saya syukuri.

Makanya saya tweet itu, menjelaskan bahwa dari dulu yang saya inginkan menjadi musisi bukan jadi komisaris. Tapi digoreng lagi. Saya tulis, saya tegaskan saya musisi dan tidak bercita-cita menjadi pejabat. Tolong screenshot ini.

Kalau saya berubah, tiba-tiba saya jadi komisaris, pakai ini untuk bully saya ramai-ramai. Untuk meyakinkan tujuan hidup saya bukan itu. Semua orang memiliki kecerdasan untuk jadi menteri. Itu syarat kompetensi tertentu. Saya merasa tidak cocok dan tidak punya kompetensi.

Kalau saya dipanggil Pak Jokowi ditawarkan, jelas saya tidak akan mau. Saya tidak bisa ngomong pernah ditawarkan atau tidak. Suka ada survei, nama saya jadi calon menteri, siapa ini yang naruh. Saya tidak pernah kepengin. Harusnya sih sudah sejak lama, Pak Jokowi dan stafnya tahu saya tidak akan mau.

Bagaimana respon Anda soal wacana jabatan tiga periode?

Pak Jokowi sudah dua periode. Sebenarnya PR belum selesai-selesai amat. Hati kecil kalau tambah satu periode, tuntas. Tapi kita punya UU ada pembatasan. Sebaiknya orang kalau dikasih kekuasaan terlalu lama, terganggu, tergoda, manusiawi.

Hati kecil ingin Jokowi, daripada yang meneruskan nanti seperti yang sudah kita lihat kepala daerah seolah-olah hasil kerja sebelumnya dihapus, disamarkan, atau dihilangkan.Bayangkan apa yang Jokowi kerjakan, berikutnya itu menafikan apa yang dicapai.

Takut kemunduran yang terjadi. Kalau bisa memang terus. Tapi situasi tidak mendesak. Jadi ada calon lain, kenapa tidak calon lain.

Siapa saja yang kalau bisa agak seirama dengan Pak Jokowi. Artinya bukan anti sehingga bekas Pak Jokowi dihapus, diobrak-abrik, saya berharap penerus nanti melanjutkan.

Jadi singkatnya sebaiknya Pak Jokowi tetap dua periode sesuai konstitusi, fokus presiden berikutnya yang kalau bisa satu chemistry. Pembangunan yang sudah ada diteruskan.(tribun network/denis destryawan)

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Kamis 8 Juli 2021 Naik Rp 5.000, Ini Daftar Lengkapnya

Baca juga: CCTV Rekam Sang Gadis Sukarela Masuk Hotel Bareng Sopir Taksi, Ibu Korban Melapor Anaknya Diperkosa

Baca juga: Resep Bir Pletok untuk Kekebalan Tubuh, Bahan Utama Jahe, Bisa Disajikan Hangat atau Dingin

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jawa Tengah Hari Ini dari BMKG Rabu 8 Juli 2021: Potensi Hujan di Sejumlah Wilayah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved