Berita Viral
Di Moment Inilah Polisi Akhirnya Tahu IN Sudah Membunuh Bocah SD, Pelaku Tak Bisa Berkilah Lagi
Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Meki Wahyudi mengungkapkan polisi mencurigai IN setelah dimintai keterangan saat melakukan olah TKP
TRIBUNJATENG.COM, BENGKALIS - Perbuat bejat pria ini terbongkar berkat kecerdikan polisi.
Ia ternyata pelaku pembunuhan terhadap bocah kelas 5 SD Riswandi yang penemuan mayatnya sempat membuat geger warga.
Ada satu moment yang membuat polisi curiga dialah pelakunya.

Pelaku berinisial IN (48) yang tinggalnya tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah Riswandi.
Motif pelaku pembunuhan di Bengkalis ini karena tidak mau aksi bejatnya terbongkar.
Baca juga: Menu Diet Karbo, Bisa Bikin Tubuh Langsing, Tapi Perhatikan juga 9 Tips Ini
Baca juga: Polisi Sampai Dibuat Penasaran, Maling Ini Terekam Gondol Manekin Pocong di Alun-alu, Videonya Viral
Dari pemeriksaan polisi terkuak, sebelum dibunuh bocah kelas 5 SD tersebut disodomi oleh pelaku.
Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Meki Wahyudi mengungkapkan polisi mencurigai IN setelah dimintai keterangan saat melakukan olah TKP.
Rumah tersangka IN berada sekitar 500 meter dari tempat kejadian.
Pada petugas di lapangan IN mengaku saat malam kejadian sempat mendengar teriakan orang meminta tolong.
Keterangannya mencurigakan karena warga yang tinggal lebih dekat dari TKP malah tidak mendengar ada teriakan tersebut.
"Inilah awal kecurigaan kita kepada IN, ditambah lagi saat itu IN mencoba meyakinkan saksi lainnya di sana bahwa teriakan ini ada pada malam itu," tambahnya.
Saat ada kecurigaan ini pihak Satreskrim Polres Bengkalis mengamankan IN, Kamis (17/6/2021) siang.
Kemudian sehari setelah itu dilakukan pengeledahan rumahnya, di sana petugas mendapatkan bong alat hisap sabu, timbangan dan narkoba dalam jumlah kecil.
"Dari temuan ini kami berkoordinasi dengan Satnarkoba Polres Bengkalis dan melakukan penahanan terhadap IN ini," terang Kasat.
Kemudian saat pemeriksaan awal IN tidak mengakui perbuatannya, petugas Satreskrim langsung melakukan penyelidikan mendalam dan berkoordinasi P2TPA Bengkalis serta ahli psikologi dari Pekanbaru.