Berita Jawa Tengah
Virus Covid Varian Delta Ditemukan di Beberapa Kota di Jateng, Ganjar: Waspada Buat Kita
Varian baru Covid-19 yakni varian delta ternyata tak hanya ada di Kudus.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: moh anhar
Sebab sampai saat ini, mobilitas masyarakat Jateng masih cukup tinggi.
"Maka Kepolisian tadi mengatakan akan menambah lokasi-lokasi penyekatan. Saya minta antar Bupati/Wali Kota melakukan kebijakan seragam. Industri juga saya minta patuh betul pada aturan yang berlaku, yang kritikal esensial harus mengikuti ketentuan, tidak boleh ada kerumunan," ucapnya.
Ganjar juga meminta jajarannya dari level atas sampai tingkat desa dan kecamatan untuk terus melakukan komunikasi dan edukasi pada masyarakat agar mereka sadar.
Semuanya harus bergandengan tangan untuk melawan pandemi ini.
"Masyarakat bisa diedukasi untuk tidak keluar dari wilayah itu. Sehingga tidak banyak yang turun ke jalan. Sebab kalau sudah turun ke jalan, pergi ke kota, ini kan terjadi mobilitas tinggi. Dan dari data Google, mobilitas warga di Jateng masih tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, belum ada varian berbahaya lain selain varian delta di Jateng.
Meski begitu, varian delta juga menjadi ancaman karena penularan dan fatalitasnya sangat tinggi.
Baca juga: Menu Diet Tina Toon, Berat Badan Turun Hingga 25 Kg Dalam 8 Bulan, Menunya Sehat Banget
Baca juga: Tahun Ajaran Baru, 34 Sekolah di Banyumas yang Sempat Berlakukan PTM Akhirnya Kembali Daring
Baca juga: Sinopsis Drakor Lets Fight Ghost Episode 12, Hyun Ji Hilang Ingatan
"Selain varian delta belum ada, tapi itu saja sudah sangat berbahaya. Dari laporan genome sequencing, hampir semuanya varian delta. Dari Kudus, Jepara, Salatiga, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar dan Solo," jelasnya.
Varian ini lanjut Yulianto sangat cepat penularannya bahkan juga menyerang anak-anak.
Dari data yang ada, sampel dari anak-anak semuanya menunjukkan varian delta.
"Ada bayi yang usianya baru 6 bulan, positif varian delta. Ada yang balita, ada yang remaja. Di bawah 17 tahun cukup banyak, dari sampel yang kami ambil, semuanya delta," pungkasnya. (*)