Berita Pantura
Pertigaan RS Mitra Siaga Tegal Macet Parah pada Jam Pulang Kerja
Kemacetan mengular terjadi di ruas jalan nasional di perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Selasa (13/7).
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL -- Kemacetan mengular terjadi di ruas jalan nasional di perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Selasa (13/7). Titik kemacetan berada di Pertigaan Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal.
Informasi yang diterima Tribun Jateng, kemacetan tersebut sering terjadi dalam dua hari terakhir, terutama pada jam pulang kerja. Kemacetan terjadi sebagai dampak penutupan dua jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, yakni Jalan Hanoman dan Jalan Werkudoro, semasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Pantauan di lapangan, pada Selasa sore, menunjukkan, kemacetan terjadi sepanjang lebih dari satu kilometer. Seorang warga, Alin (35), mengaku kecewa dengan penutupan akses jalan, yang justru menyebabkan kemacetan panjang.
Ia mengatakan, penyebab dari kemacetan tersebut karena penutupan dua akses jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Padahal dua jalan tersebut adalah akses yang biasa dilalui masyarakat di wilayah Mejasem, saat pulang kerja.
Akibat penutupan Jalan Hanoman dan Jalan Werkudoro, kata Alin, warga tumplek-blek di jalan pantura. "Jadi warga yang di Mejasem, satu pintu lewat sini (jalan nasional--Red), saat berangkat dan pulang kerja.
Apalagi ditambah di sini ada pintu kereta api. Ini rawan kecelakaan," kata Alin kepada Tribun Jateng, di tengah kemacetan.
Alin mengatakan, kebijakan PPKM Darurat untuk memutus penyebaran Covid-19 itu bagus. Namun kebijakan yang dikeluarkan mestinya tidak menyusahkan masyarakat.
Ia berharap, ada kajian ulang terkait penutupan jalan. Paling tidak ada satu jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal yang dibuka.
"Harapannya paling tidak ini cepat berlalu. Kemudian minta kebijakan ada dua pintu keluar masuk. Satu di jalan nasional satu di jalan penghubung antarkota," ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh Gusni (32), warga yang setiap hari melintas di daerah Mejasem. Ia mengatakan, kemacetan panjang tersebut terjadi karena penutupan dua jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Akibatnya, kata dia, setiap pulang kerja terjadi kemacetan panjang.
"(Penutupan jalan) Berdampak banget. Ini kan mayoritas warga yang di Mejasem lewat sini semua," ujarnya.
Gusni berharap, kebijakan menutup jalan dapat dikaji kembali. Jalan-jalan utama semestinya tidak ditutup total, tetapi diberlakukan buka tutup dengan sistem penjagaan.
"Kami para karyawan juga kalau mau kerja susah. Mending pagi dan sore (ruas jalan) dibuka untuk karyawan. Ya bisa buka tutup," harapnya.
Sidak bupati
Sementara itu, pada hari kesembilan PPKM Darurat, Bupati Tegal, Umi Azizah, menemukan sejumlah pelaku usaha di wilayah Kecamatan Pangkah, Tarub, dan Kramat yang masih membuka toko atau warungnya di atas pukul 21.00.
Umi pun meminta mereka segera tutup untuk meminimalkan interaksi antarorang. Para pedagang bisa melanjutkan kembali usahanya pada keesokan harinya.
Pada Minggu (11/7) malam, Umi melakukan tinjauan di lapangan atas pelaksanaan PPKM Darurat bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tegal. Hasil tinjauan itu kemudian menjadi bahan evaluasi jajaran Pemkab Tegal dalam membatasi mobilitas dan aktivitas masyarakat pada malam hari.
“Kunci sukses melalui badai pandemi ini terletak pada kepatuhan kita pada protokol kesehatan, memakai masker, dan membatasi mobilitas serta interaksi fisik dengan orang lain,” kata Umi, dalam rilis yang diterima Tribun Jateng, Selasa.
Meski demikian, kata Umi, dari hasil pengamatannya tersebut masih dijumpai sebagian kecil warga Kabupaten Tegal yang belum mematuhi aturan PPKM darurat.
Para pedagang sate kambing di simpang empat Pasar Balamoa, Kecamatan Pangkah, misalnya, masih membuka warung makannya melebihi pukul 20.00. Pelanggaran batas waktu penutupan usaha juga ditemukan di sejumlah tempat di wilayah Kecamatan Tarub dan Pangkah.
“Kiranya upaya persuasif dan pendekatan humanis sudah kami tempuh, bahkan di masa PPKM darurat ini.
Tapi, dengan masih adanya sejumlah pelanggaran tersebut saya minta Satgas Covid-19 kecamatan bisa lebih intensif lagi melakukan penertiban dan memantau PPKM di wilayahnya," harapnya. (fba/dta)
Baca juga: Kalah Main Game Online, Ayah Ngamuk Pukuli Anak Balitanya, Ada yang Ngrekam Videonya Viral
Baca juga: Mahasiswi Hamil 7 Bulan Ditemukan Membusuk di Kamar Kos, Petugas Temukan KTP Seorang Pria
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kendal Hari Ini Rabu 14 Juli 2021, Hadir di 2 Titik
Baca juga: Viral Video Ibu Melahirkan di Halaman Rumah Sakit Karena IGD Penuh, Ini Penjelasan Dinkes Yogyakarta