Berita Solo
DLH Kota Solo Pastikan Limbah Medis dari Tempat Isolasi Terpusat Terkelola dengan Baik
Proses pengelolaan sampah dan limbah tempat isolasi terpusat di Kota Solo dilakukan mulai dari kamar isolasi.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Proses pengelolaan sampah dan limbah tempat isolasi terpusat di Kota Solo dilakukan mulai dari kamar isolasi.
Kepala Seksi Pengolahan Limbah B3 DLH Solo, Herri Widiyanto menyampaikan, limbah dibagi menjadi 2 jenis: limbah B3 infeksius dan limbah domestik.
"Pemilahan mulai dari masing-masing pasien di lokasi isolasi terpusat.
Masker bekas, APD bekas, tisu yang mengandung droplet, dan alat makan plastik, masuk limbah B3 infeksius.
Selain itu masuk di sampah domestik," ucap Herri saat dikonfirmasi, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, KHR Abdul Hakim Hamid Rois Syuriah PCNU Purworejo Wafat
Baca juga: Program Electrifying Agriculture Bentuk Dukungan PLN Bagi Pelaku Usaha Sektor Agraria
Baca juga: Direkam Diam-diam oleh ART, Nindy Ayunda Sebut Olla Ramlan Punya Pacar Gelap
Dia menjelaskan, sebelum dibuang ke tempat sampah yang disediakan, sampah wajib diikat secara aman dan disemprot disinfektan.
Hal itu sesuai standar dari Kemenkes dan Kementerian LHK, penyemprotan dilakukan 2 kali dalam satu hari.
"Sampah domestik dimasukkan ke dalam trashbag hitam. Kalau yang limbah B3 atau barang yang mengandung droplet dimasukkan ke dalam wadah atau bin kuning bertuliskan B3 infeksius," jelasnya.
Dia menuturkan, jumlah limbah B3 yang diproduksi setiap orang berkisar 0,5-1 Kg per hari.
Menurut Herri, pada Selasa (13/7/2021) kemarin, tempat isolasi terpusat Solo Techno Park (STP) mengeluarkan 16,80 kilogram dan SD Cemara 2, sebanyak 19,40 kilogram.
"Kalau B3 itu diolah oleh pihak ke-3. Pengolaannya dibakar menggunakan incinerator untuk dijadikan abu. Kemudian ditimbun secara terkendali," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Camat Banjarsari Beni Supartono mengatakan ada sebanyak 24 trashbag hitam setiap harinya. Bila penuh satu trashbag beratnya sekitar 12 Kg.
Baca juga: Warga Kutasari Purbalingga Tewas Setelah Jatuh Ke Sumur, Diduga Epilepsi Kambuh
Baca juga: Agar Nutrisi Tak Hilang, Berapa Lama Daging Kurban Boleh Disimpan? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Baca juga: Penyekatan Jalan di Banyumas Diperluas Jadi 24 Titik, Ini Daftarnya
"Secara prinsip tidak ada potensi penularan, karena sampah sudah kita kelola sesuai protokol," tuturnya.
"Satu hari 2 kali diambil oleh pihak DLH untuk di buang ke TPA Putri Cempo. Sebelum diambil, sampah-sampah yang ada di dalam disemprot disinfektan oleh petugas kebersihan yang mengenakan APD lengkap," tandasnya. (*)