Berita Karanganyar
Penutupan Fly Over Palur Karanganyar, Joko Atur Lalin Perlintasan Kereta Api Dagen sampai Malam
Sejak penutupan akses di Fly Over Palur terkait PPKM darurat, volume kendaraan dari arah Kota Solo menuju Karanganyar yang melintas meningkat drastis.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Joko (30) bersama Tri silih berganti mengatur arus lalu lintas dari arah berlawan di perlintasan kereta api Dagen tepatnya Jalan Mojo Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Sejak diberlakukannya penutupan akses di Fly Over Palur dalam rangka mendukung PPKM darurat, volume kendaraan dari arah Kota Solo menuju Karanganyar yang melintas di Jalan Mojo meningkat drastis.
Penutupan sepanjang Fly Over Palur dilakukan sejak Rabu (14/7/2021).
Jalan Mojo merupakan jalur alternatif terdekat bagi kendaraan dari barat atau Kota Solo menuju ke timur atau Kecamatan Jaten, Tasikmadu maupun Karanganyar Kota.
Joko menyampaikan, kemacetan arus lalu lintas terjadi di Jalan Mojo merupakan dampak adanya pengalihan arus sejak ditutupnya Fly Over Palur.
Puncak kemacetan arus lalu lintas itu terjadi saat sore hari atau jam pulang kerja.
Baca juga: Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, DPRD Kota Semarang: Lihat Evaluasinya Dulu
Baca juga: Pedagang Berkeluh Sepi, Bupati Kudus Akan Kaji Pembebasan Sewa Kios Pedagang Pasar Kliwon
Baca juga: Not Angka Pianika Kamu Berhak Bahagia Betrand Peto Lengkap dengan Liriknya
"Hari biasa itu tidak terlalu macet, lha ini (sejak penutupan Fly Over Palur) sampai lampu merah," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (16/7/2021).
Jarak dari perlintasan kereta api hingga traffic light simpang tiga Mojo sekitar 1 Km. Jalan Mojo merupakan akses bongkar muat kendaraan pabrik yang berada di wilayah Kecamatan Jaten.
Adanya perlintasan kereta api ditambah naiknya volume kendaraan membuat arus lalu lintas terkadang tersendat.
Apabila biasanya Joko dan Tri mengatur arus lalu lintas hingga sore hari, keduanya kini harus kerja ekstra sampai malam atau hingga kondisi jalan sepi.
Dalam mengatur arus lalu lintas, Tri dan Joko dibantu tiga orang temannya yang bekerja sebagai karyawan pabrik.
Tri menuturkan, tiga orang temannya itu membantu di sela kesibukan mereka bekerja.
"Biasanya sore sudah selesai, sekarang sampai pukul 20.00-21.00. Sampai jalan sepi. Kalau ditinggal kan kasihan tidak bisa jalan," ungkapnya.
Baca juga: Alumni UIN Walisongo Semarang Gelar Donasi Peduli Nakes
Baca juga: 600 Orang per Hari Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Unissula Semarang
Dia menceritakan, saat arus kendaraan padat merayap terkadang ada saja sopir yang komplain meminta supaya didahulukan.
Di sisi lain karena ada perlintasan kereta api yang tidak terlalu lebar, Tri dan Joko harus mengatur arus lalu lintas baik dari arah Karanganyar Kota menuju ke arah Kota Solo maupun sebaliknya secara bergantian.