Rencanakan Penyelidikan Asal Usul Covid-19 Fase 2, WHO Minta China Lebih Transparan

WHO berencana melakukan penyelidikan fase kedua asal usul covid-19 di China, dan meminta Beijing lebih transparan dan membuka akses secara luas.

Editor: Vito
VOA
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 

TRIBUNJATENG.CO, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana melakukan penyelidikan fase kedua asal usul covid-19 di China, dan meminta Beijing lebih transparan dan membuka akses secara luas.

Dilansir BBC, Kamis (15/7), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut, penyelidikan asal-usul pandemi covid-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana.

Menurut dia, China tidak membagikan datanya kepada WHO saat penyelidikan pertama dilakukan awal tahun lalu. WHO pun mendesak agar China lebih transparan terkait dengan masalah ini.

"Kami meminta China untuk transparan dan terbuka, serta bekerja sama," katanya, dalam konferensi pers, Kamis (15/7), seperti dilansir Reuters.

"Kami berutang kepada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi (penyebaran covid-19-red)," tambahnya

Tedros juga meminta data mengenai Institut Virologi Wuhan (WIV), laboratorium yang disebut-sebut sebagai lokasi bocornya corona.

Sebagai tenaga medis profesional, ia mengaku tahu bahwa kecelakaan saat penelitian bisa terjadi.

Hal itupun menjadi indikasi paling kuat bahwa WHO mempertimbangkan teori bahwa virus tersebut bocor dari sana, sekaligus membantah hasil penelitian sebelumnya yang menyebut virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain..

Menurut pakar darurat WHO Mike Ryan, Tedros dijadwalkan akan memberi penjelasan singkat kepada 194 negara anggota WHO pada Jumat (16/7), mengenai studi fase kedua yang diusulkan.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan rekan-rekan China kami dalam proses itu, dan direktur jenderal akan menguraikan langkah-langkah untuk negara-negara anggota pada pertemuan hari Jumat," tuturnya, kepada wartawan.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, yang mengadakan pembicaraan dengan Tedros pada hari Kamis, mendesak China untuk memungkinkan penyelidikan tentang asal-usul pandemi covid-19 berlanjut, dengan mengungkapkan lebih banyak informasi yang diperlukan. (Kontan.co.id/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved