Banjir Bandang di Jerman Tak Hanya Dampak Pemanasan Global
ada sejumlah hal yang menyebabkan banjir di Eropa itu bisa terjadi dan sangat parah, antara lain akibat cuaca yang tak biasa.
"Kami cepat, tapi kami tidak secepat itu," kata van Oldenborgh, yang juga merupakan ilmuwan iklim di Royal Netherlands Meteorological Institute.
Beberapa ahli juga menyebut penyebab banjir Eropa adalah perencanaan kota yang buruk, dan meningkatnya jumlah bangunan di jantung kawasan industri padat penduduk.
Daerah yang terkena dampak diguyur hujan sangat deras dalam beberapa minggu terakhir, membuat tanah jenuh dan tidak mampu menyerap kelebihan air.
Ketika tanah ditutupi dengan bahan buatan manusia seperti beton, tanah kurang mampu menyerap air, sehingga meningkatkan risiko banjir. "Urbanisasi memainkan peran," ucap Jouzel.
Adapun, daerah yang paling parah terkena dampak adalah di dekat sungai kecil atau anak sungai tanpa penahan banjir.
"Sungai Rhine terbiasa dengan banjir dan kota-kota di sepanjang itu sudah membangun penahan, tidak seperti kota-kota dan desa-desa di sepanjang sungai-sungai kecil di kawasan itu," ungkap Armin Laschet, kepala wilayah Rhine-Westphalia Utara, yang dilanda banjir Jerman.
"Ketika sungai lebih lambat dan lebih lebar, air tidak naik lebih cepat dan ada lebih banyak waktu untuk bersiap," kata ahli hidrologi Kai Schroeter.
Pemerintah setempat mendapat kecaman di Jerman karena tidak segera mengevakuasi warga.
"Peramal cuaca mengeluarkan peringatan, tetapi tidak ditanggapi serius, dan persiapannya tidak memadai," kata Hannah Cloke, profesor hidrologi di Universitas Reading Inggris.
Beberapa warga juga sama sekali tidak menyadari risiko banjir hebat seperti itu. Puluhan orang ditemukan tewas di ruang bawah tanah mereka.
"Beberapa korban meremehkan bahaya dan tidak mengikuti dua aturan dasar saat hujan deras.Pertama, hindari ruang bawah tanah yang dimasuki air. Kedua, segera matikan listrik," urai Armin Schuster, yang mengepalai BBK, lembaga negara dalam bencana alam, kepada harian Bild. (Kompas.com)