Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Corona

BERITA LENGKAP : Ada 1 Juta Infeksi di Eropa Setiap 8 Hari dengan Lonjakan Jumlah Kasus

Infeksi virus corona terus menjadi kekhawatiran global, dengan kasus penularan dan kematian yang masih mengalami lonjakan di berbagai negara

Ist/RSI Banjarnegara
petugas pemakaman jenazah Covid 19 Dentum 19 saat memakamkan, 

Pembatasan covid-19 diterapkan lagi di negara-negara Eropa setelah terjadi lonjakan kasus baru-baru ini.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan pada hari Senin, bahwa klub malam Inggris dan tempat-tempat lain dengan kerumunan besar akan meminta pelanggan menunjukkan bukti vaksinasi penuh mulai akhir September.

Perancis telah menerapkan beberapa kebijakan pembatasan yang cukup ketat di Eropa, dengan mewajibkan izin kesehatan untuk membuktikan imunisasi di berbagai tempat mulai awal Agustus, dan mewajibkan vaksinasi bagi petugas kesehatan.

Belanda pekan lalu mengumumkan akan menerapkan kembali pedoman kerja dari rumah karena melonjaknya infeksi covid-19, hanya beberapa minggu setelah mencabutnya.

Belanda juga melakukan pembatasan pada bar, restoran, dan klub malam. Sementara, Yunani akan meminta pelanggan di restoran, bar, dan kafe dalam ruangan untuk membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi untuk memerangi lonjakan infeksi.

Tak hanya di Eropa, sejumlah negara di kawasan Asia juga masih masih mencatatkan lonjakan infeksi virus corona dan melakukan penguncian wilayah, seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Filipina.

Australia hingga kini juga masih menerapkan pembatasan ketat, disusul China yang kembali mencatat lonjakan kasus covid-19. 

Kekhawatiran di AS

Adapun, jajak pendapat terbaru di Amerika Serikat (AS) menyebut, warga AS semakin khawatir akan penyebaran covid-19 varian delta.

Mereka juga mengkhawatirkan penanganan varian virus baru ini yang sejauh ini terus diupayakan Presiden AS Joe Biden dan jajarannya.

Dilansir The Hill, ini jadi hasil survei terbaru CBS-YouGov, yang diterbitkan selama akhir pekan lalu. Mereka menemukan bahwa 62 persen orang mengaku khawatir dengan varian Delta, yang sekarang menjadi strain dominan di AS.

Sebanyak 48 persen di dalamnya, termasuk orang yang mengindikasikan bahwa mereka tidak divaksinasi, sebagian, atau sepenuhnya. Sementara, 72 persen warga AS yang divaksinasi mengatakan, mereka khawatir tentang varian Delta.

Untuk masalah vaksinasi, responden yang mengatakan bahwa mereka tidak divaksinasi, 53 persen menyatakan alasan mereka menolak vaksinasi adalah khawatir akan efek sampingnya.

Di sisi lain, pejabat kesehatan federal telah berulang kali mengatakan bahwa ketiga vaksin yang digunakan di AS, aman dan efektif dalam memerangi virus corona dan varian delta.

Biden pun telah berjanji untuk bekerja lebih keras sepanjang musim panas, untuk memerangi informasi yang salah tentang vaksin virus corona dan melakukan vaksinasi lebih banyak secara nasional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved