Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Vaksinasi Corona

Merasa Sehat dan Menolak Vaksin, Faisal Menyesal Setelah Dipasangi Oksigen Seminggu Akibat Covid-19

Separuh pasien Covid-19 yang dirawat di Bradford Royal Infirmary di Inggris adalah orang-orang yang belum mendapat vaksin.

Editor: rival al manaf
Istimewa
Ilustrasi : Antrean pasien Covid-19 di IGD RSUD RA Kartini, Jepara, Selasa (15/6/2021), saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan sidak di tempat tersebut. 

Seperti yang telah lama terjadi, kaum muda adalah yang mendorong kenaikan kasus ini. Kasus positif di kalangan remaja mencapai 750 per 100.000 orang. Situasi yang sama terjadi di antara mereka yang berusia 20-tahun.

Meskipun beberapa dari mereka akhirnya dirawat di rumah sakit, pasien yang ada sekarang rata-rata lebih muda daripada gelombang sebelumnya yang didominasi orang berusia usia 30-an dan 40-an tahun.

"Beberapa pasien telah menerima dua dosis vaksin dan mengalami penyakit yang lebih ringan. Mereka bertahan hidup dengan Cpap (ventilasi non-invasif dengan oksigen). Tanpa vaksin mereka mungkin akan mati," kata dokter Abid Aziz.

"Pasien yang lain baru saja mendapatkan dosis vaksin pertama sehingga tidak sepenuhnya terlindungi dari virus corona.

"Yang mengkhawatirkan, sekitar setengah dari pasien di bangsal hari ini belum divaksin. Saya berhenti bertanya mengapa, karena mereka jelas malu."

"Menyenangkan dapat tetap hidup"
Abderrahmane Fadil, guru IPA berusia 60 tahun yang memiliki dua anak kecil, juga menyayangkan keputusannya tidak mengikuti vaksinasi.

 
Dia berpikir dua kali untuk divaksin karena vaksin dia anggap ditemukan dalam waktu cepat. Sekitar tiga perempat dari populasi orang dewasa di Bradford telah mendapatkan dosis pertama vaksin, sementara persentase nasional di Inggris mencapai 87%.

Fadil berakhir dalam perawatan intensif selama sembilan hari. Ini adalah pertama kalinya dia menghabiskan malam di rumah sakit sejak pindah dari Maroko pada tahun 1985.

"Sangat menyenangkan untuk hidup," katanya.

"Istri saya divaksin. Saya tidak. Saya menolak. Saya memberi diri saya waktu, saya berpikir bahwa dalam hidup saya, saya hidup dengan virus, bakteri, dan saya pikir sistem kekebalan saya cukup baik.

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Penjelasan PT LIB Tentang Kelanjutan Liga 1 2021

Baca juga: Tangis dan Air Mata Jemaah Berbagai Dunia Menetes Saat Berdoa di Padang Arafah dan Mekkah

Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Rabu 21 Juli 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya

"Dan saya memiliki gejala Covid-19 pada awal pandemi dan berpikir mungkin saya mengidapnya. Saya pikir sistem kekebalan saya akan mengenali virus dan saya akan memiliki pertahanan.

"Ini adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya. Keputusan itu hampir mengorbankan hidup saya. Saya telah membuat banyak keputusan konyol dalam hidup saya, tetapi ini adalah yang paling berbahaya dan serius," ujarnya.

Fadil meninggalkan rumah sakit hampir sebulan yang lalu, tapi sekarang kondisinya masih belum sehat.

"Saya berharap saya bisa pergi ke setiap orang yang menolak untuk mendapatkan vaksin dan memberi tahu mereka, 'Lihatlah, ini masalah hidup atau mati. Apakah Anda ingin hidup atau mati? Jika Anda ingin hidup, pergi dan dapatkan vaksinnya.'" (*)

Artikel ino telah tayang di kompas.com dengan judul Cerita Penyesalan Pasien Covid-19 yang Terjangkit Setelah Menolak Divaksin

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved