Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Darurat

2 Ritel Bangkrut Setiap Hari, Pengusaha Minta PPKM Dilonggarkan

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyebutkan ada satu hingga dua toko ritel tutup setiap hari akibat.

Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/RUTH NOVITA LUSIANI
Pengunjung berjalan-jalan di Mal Ciputra Semarang, baru-baru ini. Libur panjang akhir pekan ini diyakini bakal mendatangkan manfaat bisnis bagi para pelaku usaha ritel, terutama peningkatan omzet. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyebutkan ada satu hingga dua toko ritel tutup setiap hari akibat mengalami kebangkrutan yang dipicu pandemi Covid-19.

"Data indikator tahun 2020 lima sampai enam toko swalayan harus tutup. Kemudian, tahun 2021 ada satu sampai dua toko tutup setiap hari," kata Roy Nicholas Mandey dilansir dari Antara, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Berapa Angka Saturasi Oksigen Normal? Ini Cara Mengukur dan Penjelasannya

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Jumat 23 Juli 2021 Pukul 19.30 WIB Kesaksian Sumarno yang Tertunda

Baca juga: Beredar Tabung Oksigen Palsu, Coba Dimasukan ke Kantong Ikan, Ikannya Mati

Baca juga: Ini Dia Indra Rudiansyah, Mahasiswa Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca

Roy menjelaskan banyak toko ritel tutup akibat kehilangan omzet karena tidak mampu mengimbangi antara biaya operasional dengan hasil pendapatan.

Kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat hingga pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali menjadi penyebab banyak toko ritel bangkrut.

Pada 2020, terdapat sekitar 1.300 toko swalayan tutup di seluruh Indonesia.

Lalu, ada sekitar 200 toko yang juga tutup hingga Juni 2021.

Bisnis ritel punya pengaruh yang besar bagi perekonomian nasional.

Pada 2019, Indonesia menduduki peringkat lima besar dunia dengan market cap ritel senilai 326 miliar dolar AS.

"Kalau itu sampai tergerus dan terdampak betapa besar multiplier effect-nya," ujar Roy.

Lebih lanjut dia meminta pemerintah untuk mengerti kondisi yang dialami para pengusaha ritel di Indonesia.

Dia juga meminta kepada pemerintah untuk mengizinkan semua ritel dibuka saat pencabutan kebijakan PPKM pada 26 Juli 2021.

"Kami minta dapat dibuka tanggal 26 Juli. PPKM level IV tetap naik atau turun, kami minta kepada pemerintah untuk dibuka," kata Roy.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa hingga Bali telah mengurangi omzet ritel nonpangan antara 85 hingga 90 persen.

Menurutnya, sumbangsih perdagangan digital hanya 10 sampai 12 persen saja, sedangkan sisanya hangus tak ada omzet.

"Ritel pangan tergerusnya 40-45 persen dari masa sebelum PPKM Darurat. Kondisinya itu gampang sekali cara melihatnya apakah ini masih hidup atau enggak bisnis ritel ini sudah berdarah-darah, kesulitan, dan enggak pernah mendapat prioritas," ucap Alphonzus.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved