Bisnis
Indeks Inklusi Asuransi Baru 28,50 Persen, Tertinggal Dibanding Sektor Perbankan
Indeks inklusi asuransi di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan sektor perbankan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Indeks inklusi asuransi di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan sektor perbankan.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi asuransi tercatat sebesar 45,45 persen, sementara indeks inklusi asuransi baru mencapai 28,50 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses dan pemahaman memadai terhadap produk-produk asuransi. Padahal, Indonesia tengah berada pada masa bonus demografi, dengan 69,58 persen penduduk berusia produktif rentang 15-64 tahun.
Baca juga: OJK dan Dewan Asuransi Syariah Dorong Literasi Keuangan Syariah di UMP
Menurut Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025, meski 65 persen responden memprioritaskan dana darurat, hanya 30 persen yang fokus pada dana pensiun dan perlindungan asuransi. Kondisi ini mencerminkan rendahnya kesadaran terhadap pentingnya proteksi finansial di kalangan generasi muda.
Sebagai upaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi asuransi, sejumlah perusahaan asuransi mulai aktif mengedukasi masyarakat melalui berbagai kampanye publik. Diantaranya, Generali Indonesia meluncurkan kampanye bertajuk #HereNow. Inisiatif global ini mengajak masyarakat untuk mulai menyiapkan masa depan sejak sekarang melalui perencanaan kesehatan, keuangan, dan proteksi diri.
President Director & CEO Generali Indonesia, Rebecca Tan, menyampaikan, kampanye ini merupakan ajakan agar masyarakat tidak menunda langkah perlindungan finansial.
"Masa depan tidak bisa diprediksi, dan keputusan yang diambil sekarang menjadi krusial. Kami ingin mengajak masyarakat untuk mulai bertindak hari ini demi kehidupan yang lebih aman di masa depan,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).
Sebagai bagian dari kampanye tersebut, Generali menggelar kegiatan interaktif di area Gelora Bung Karno (GBK) pada 5–18 November 2025, yang mengajak masyarakat berolahraga dan mengikuti healthy challenge sambil mendapatkan edukasi seputar pentingnya proteksi finansial.
Head of Corporate Communications Generali Indonesia, Windra Krismansyah menambahkan, kampanye ini akan terus dikomunikasikan melalui berbagai saluran, termasuk media massa, media sosial, media luar ruang, serta kolaborasi dengan komunitas, guna menjangkau lebih banyak masyarakat dan mendorong mereka untuk mengambil langkah proteksi finansial sedini mungkin.
Melalui pendekatan seperti ini, dia berharap, masyarakat semakin memahami bahwa asuransi bukan sekadar produk keuangan, melainkan bagian dari strategi membangun ketahanan finansial jangka panjang.
Pihaknya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi dan menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan di setiap tahap kehidupan.
Produk perlindungan mencakup asuransi jiwa, kesehatan, penyakit kritis, hingga persiapan pensiun, yang semuanya dapat diakses secara digital melalui aplikasi iPropose, Gen iClick, serta layanan virtual assistant JANE.
"Peningkatan literasi dan inklusi asuransi menjadi langkah penting untuk mewujudkan masyarakat yang lebih siap menghadapi risiko dan masa depan yang lebih pasti," tuturnya. (eyf)
| Gebrakan Pengusaha Mall di Tengah Pesatnya Perkembangan Pusat Perbelanjaan, Food Point Jadi Inovasi |
|
|---|
| Kunci Sukses Pemilik UMKM Batik Puspa Laras Semarang: Kain Tak Tersisa, Keuangan Tercatat Rapi |
|
|---|
| QRIS Jelajah Indonesia se-Jawa Jadi Wadah Edukasi Genjot Transaksi Digital |
|
|---|
| Bisnis F&B di Semarang Masih Tumbuh Signifikan, Warga Jateng Masih Suka Jajan |
|
|---|
| Saham Emas Jadi Incaran Investor di Tengah Tren Harga Emas Dunia Meroket |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251109_EDUKASI-ASURANSI-Generali.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.