Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Saat Antar Makanan ke Pasien Isoman di Rumah Kosong, Keluarga Curiga Tak Ada Suara

Isolasi mandiri tanpa pengawasan keluarga bisa berujung maut. Peristiwa itu dialami Seorang pria di Mataram.

Editor: rival al manaf
(FITRI R)
Jenazah Ags warga Kota Mataram, dievakuasi petugas satgas covid-19, Jum'at malam (23/7/2021) di Lingkungan Taman Kapitan Ampenan, setelah dilaporkan keluarga meninggal dunia dalam menjalani isolasi mandiri di rumah kosong milik keluarga. 

TRIBUNJATENG.COM, NTB - Isolasi mandiri tanpa pengawasan keluarga bisa berujung maut.

Peristiwa itu dialami Seorang pria di Mataram, Nusa Tenggara Barat, berinisial Ags (32).

Ia melakukan isolasi di rumah keluarga yang kebetulan kosong karena mengalami gejala Covid-19.

Keluarga memantaunya melalui telepon sembari mengirimi makanan meski rumah terpaut jarak.

Naas ia ditemukan dalam kondisi meninggal saat isolasi mandiri (isoman).

Baca juga: Video Pedagang Cilok di Karanganyar Kaget Disambangi Polisi

Baca juga: Pria Anti Vaksin Corona Meninggal Karena Covid-19, Di Akhir Hayat Tetap Bersumpah Tak Akan Vaksin

Baca juga: Kelakuan Bocah, Hari-hari Sibuk Main Ponsel, Begitu Disuruh Bersih-bersih Rumah Malah Lapor Polisi

Baca juga: Sri Mulyani Ugkap Kenapa Pemerintah Terus Tambah Utang: Menyelamatkan Nyawa Manusai Tak Bisa Ditawar

Ags (32) menjalani isoman seorang diri di sebuah rumah kosong milik keluarganya di Lingkungan Taman Kapitan, Kecamatan Ampenan, Mataram.

Dia memulai isoman pada Selasa (20/7/2021).

Pada Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 20.00 Wita, Ags meninggal dunia.

Menurut Agung, kakak ipar Ags, kerabatnya itu mengalami batuk dan flu.

Kondisinya disebut tidak parah.

Sore di hari kematiannya, Ags sempat menelepon keluarga.

"Dia itu isolasi mandiri begitu mengalami flu dan batuk, menempati rumah keluarga yang kebetulan kosong, sempat nelepon kok sorenya, kita enggak percaya tiba-tiba dia sudah meninggal sendirian di dalam kamar," ujar Agung, Jumat.

Pasien isoman tersebut diketahui meninggal ketika keluarga mengirimkan makan malam selepas shalat Isya.

Ketika pintu digedor, tak ada respons dari Ags.

"Pintu saya dobrak setelah dapat kabar itu, dan kami menemukan saudara kami dalam keadaan tak merespon apapun, karena khawatir kami kabari ke lingkungan setempat, mengingat kami tahu dia isoman, tapi tidak lapor ke pihak rumah sakit,” ucap Agung.

Petugas Covid-19 tiba di lokasi sekira pukul 21.31 Wita.

Mereka lantas melakukan pengecekan dan tes swab pada jenazah.

Hasil tes menyatakan bahwa Ags positif Covid-19.

Maka dari itu, pemulasaraan dan pemakaman harus menerapkan protokol Covid-19.

Kepala Lingkungan Taman Kapitan Lalu Yusran membenarkan bahwa Ags menjalani isoman selama tiga hari karena batuk dan pilek.

Baca juga: Foto-foto Rumah Mewah Polisi yang Nyambi Jadi Mafia Tersebar, Toiletnya Dilapisi Emas

Baca juga: Meski Sempat Grogi, Gregoria Mariska Tunjung Menangkan Pertandingan Pertama di Olimpiade Tokyo 2021

Baca juga: Fakta Baru Viral Pria Isoman Diseret dan Dipukuli, Sekda Ungkap Perilaku Aneh Korban

Baca juga: Link Live Streaming Bulu Tangkis Olimpiade 2021, Ginting Vs Hungaria dan Praveen/Melati Vs Denmark

"Warga juga mendengar suara batuk, bahkan keluarga tetap datang membawa makanan untuknya."

"Dia memang bukan warga di sini tapi rumah itu milik keluarganya,” tuturnya.

Jenazah Ags kemudian dievakuasi oleh petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Ags dimakamkan di Pemakaman Umum Karang Medain, Mataram, dengan protokol Covid-19 pada Sabtu (24/7/2021). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Ini Isoman di Rumah Kosong, Sore Sempat Telepon Keluarga, Malam Ditemukan Meninggal"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved