Olimpiade Tokyo 2020
Sabet Medali Perak Olimpiade, Eko Yuli Irawan Dulu Berlatih di Sela Pekerjaan Menggembala Kambing
Eko baru bisa berlatih setelah selesai menggembala empat ekor kambing milik orang lain.
Ia juga tercatat rajin meraih medali dalam berbagai ajang.
Sebelumnya, Eko juga sudah mengharumkan nama bangsa lewat sumbangan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Namun, atlet kelahiran 24 Juli 1989 itu mengaku sempat menemui hambatan kala mengawali kariernya.
Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Eko baru bisa berlatih setelah selesai menggembala empat ekor kambing milik orang lain.
Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sementara ibunya adalah pedagang sayur di Lampung.
Sebagai anak laki-laki, ia biasa bekerja menggembala kambing.
Pekerjaan ini membuat Eko Yuli belajar tanggung jawab.
"Jika saya kehilangan seekor kambing, saya harus membayarnya. Kami miskin. Kami miskin. Kami harus berhati-hati dalam melakukan pekerjaan kami," ujar Eko Yuli Irawan, dikutip dari situs resmi Olimpiade.
Eko Yuli mulai tertarik dengan angkat besi ketika ia melihat sekelompok orang berlatih di sebuah klub di daerahnya.
Di sela-sela aktivitasnya menjadi gembala kambing, Eko Yuli pun tertarik untuk menjajal mengangkat barbel.
Pelatih di klub tersebut akhirnya mengajak Eko berlatih.
Namun, Eko Yuli harus melalui perjuangan yang tak mudah untuk menjadi atlet angkat besi. Sebab, ia sempat dilarang ikut latihan.
Alasannya, tugas utama Eko saat itu adalah menjaga kambing-kambing itu untuk membantu menambah penghasilan keluarga.
Hal ini diakui oleh sang ayah, Saman.