Berita Jepara
Penyebab Kematian Perempuan Asal Pati di Kos Mayong Jepara Terungkap, Ini Penjelasan Polisi
Pihak kepolisian berhasil mengungkap penyebab kematian perempuan asal Pati yang meninggal di kos Mayong, Kabupaten Jepara.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pihak kepolisian berhasil mengungkap penyebab kematian perempuan asal Pati yang meninggal di kos di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, pada Minggu, (27/7/2021).
Kasatreskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi mengatakan kematian korban tidak disebabkan adanya pembunuhan.
Dia menerangkan dari hasil olah kejadian perkara dan visum dokter puskesmas, tidak ditemukan adannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Baca juga: Pernah Dipenjara karena Ngaku-Ngaku Polisi, YF Ditangkap Lagi Menyamar Jadi Anggota Satpol PP DKI
Baca juga: Penting Temukan OTG, Pemerintah Mulai Laksanakan Perluasan Testing dan Tracing Covid-19
Terkait kondisi korban yang bersimbah darah, kata dia, karena korban mengalami pendarahan.
"Cairan yang bercampur darah merupakan ketuban yang keluar akibat pendarahan," kata perwira polisi berpangkat balok tiga itu, Selasa, (27/7/2021).
Lebih lanjut dia juga menyampaikan saat korban ditemukan terdapat celana dalam korban denga bercak darah di dekat korban.
Diduga celana dalam tersebut sengaja dilepas korban.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 Halaman 139 142 143 144 145 147 148 150 Subtema 3 Pembelajaran 2
Baca juga: Negara Ini Pernah Jual Kapal Perang Canggih ke RI Murah padahal Tentaranya Pingsan Dilatih Kopassus
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Sengonbugel digegerkan dengan penemuan mayat di kamar kos.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jateng dari penjaga kos, Supriyono, kejadian itu pertama kali diketahui sepupu korban.
Awalnya keluarga korban di Pati tidak mengetahui kabar korban. Selain itu juga korban tidak bisa dihubungi.
Kemudian keluarga korban meminta sepupu korban yang tinggal di dekat kos korban untuk mendatangi kos Riski.
Saat sepupu korban tiba di kos tersebut, dia kaget melihat kondisi korban sudah tidak bernyawa.
Baca juga: Mobilitas Masyarakat Boyolali Turun 70 Persen Selama PPKM Darurat
Baca juga: Aksi Pemuda di Purwokerto, Bentuk Komunitas Anti Lapar, Bantu Mereka yang Terdampak Pandemi
Penjaga Kos Pernah Ajak Temui Pacar
Hal ini disampaikan penjaga kos, Supriyono.
Kepada tribunjateng.com, penjaga kos tersebut Supriyono mengatakan pernah menanyai korban soal kemungkinan janin yang dikandung.
Menurut Supriyono, ia memberanikan diri bertanya seperti itu setelah disuruh istrinya.
Sang istri mencurigai perempuan yang menempati kamar nomor tiga itu sedang mengandung.
"Awalnya korban tidak mengaku, setelah saya desak terus, (akhirnya) mengaku. (hamil) sudah empat bulan," kata dia.
Baca juga: Aksi Pemuda di Purwokerto, Bentuk Komunitas Anti Lapar, Bantu Mereka yang Terdampak Pandemi
Baca juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2021, Greysia/Apriyani Tumbangkan Pasangan Nomor 1 Dunia
Setelah mengetahui jawaban tersebut, Supriyono menawarkan diri untuk mendatangi rumah sang pacar.
Tapi, kata dia, korban menolak dengan alasan pacarnya itu sedang kerja.
"Pacarnya orang Mayong, tapi tidak tahu persisnya Mayong di sebelah mana," imbuhnya.
(yun).