Berita Semarang
Roby Jual Jersey dengan Harga Sukarela untuk Bantu Warga Isoman dan Terdampak Pandemi
"Dari pada saya ngasih baju bola ke orang, mau dijual juga bingung, orang makan saja ada yang tidak bisa. Jadi, saya berinisitif buat PJS Berbagi,"
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan banyak sektor, tak terkecuali di Kota Semarang.
Tidak sedikit masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan, kehilangan konsumen, kehilangan pangsa pasar.
Pemasukan pun menjadi berkurang, bahkan ada yang tidak mendapatkan pemasukan lantaran harus berhenti bekerja.
Berbagai program pemberian bantuan dan jaring pengaman sosial sudah dilakukan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Namun demikian, bantuan masih terus dirasa kurang mengingat jumlah warga terdampak sangat banyak.
Baca juga: Apotek Sempat Jual Obat di Atas HET, Apoteker Banjarnegara Bikin MoU dengan Polisi
Baca juga: Kertas Hasil Swab PCR Positif Covid-19 Jadi Bungkus Gorengan, Masih Mungkinkah Droplet Menularkan?
Melihat keadaan tersebut, masyarakat tergerak untuk saling meringankan beban satu sama lain. Seperti yang dilakukan Owner Pusat Jersey Semarang (PJS), Roby Susetyo Wibowo.
Aturan PPKM darurat kemarin tidak memperbolehkan sektor non essensial buka lapak secara offline.
Hal ini pun mendorong pria yang sehari-hari berjualan jersey tersebut untuk berjualan secara online.
Uniknya, dia berinisiatif menjual jersey dengan harga sukarela.
"Dari pada saya ngasih baju bola ke orang, mau dijual juga bingung, orang makan saja ada yang tidak bisa. Jadi, saya berinisitif buat PJS Berbagi," ujar Roby, Rabu (28/7/2021).
Penjualan jersey dengan harga sukarela ia lakukan secara online melalui media sosial yang dimiliki.
Ada ratusan pieces baju yang dijual dengan harga suka rela
Ternyata, animo masyarakat cukup tinggi. Dia tak butuh waktu la untuk menjual ratusan pieces jersey dengan harga suka rela.
Normalnya, harga jersey sekitar Rp 100 ribu. Ada masyarakat yang membayar kurang dari harga.
Ada pula yang membeli lebih tinggi dari harga normal.
"Ada yang bayar Rp 10 ribu, Rp 50 ribu. Intinya suka rela tapi saya minta memang kelipatan bulat agar memudahkan kami. Ternyata, ada juga yang bayar Rp 500 ribu," sebutnya.
Uang yang terkumpul dari hasil penjualan, 100 persen ia belikan nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan antara lain warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, penyapu jalan, tukang parkir, pak ogah, ojek online, dan warga lain yang terdampak pandemi Covid-19.
"Yang terkumpul memang tidak seberapa karena kami pun mempersilakan membayar suka rela. Setidaknya kami bisa membelikan 150 nasi kotak untuk warga yang membutuhkan," ucap Roby.
Melalui aksi kecil ini, Roby ingin memgetuk hati serta motivasi seluruh pihak yang mampu untuk saling berbagi. Menurutnya, sekecil apapun bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19.
"Tujuan saya menginspirasi orang lain biar bisa berbagi juga. Warga yang terdampak bisa terbantu. Teman-teman yang sedang sakit bisa lekas sembuh," ucapnya. (eyf)