Cerita Fabel
Dongeng Kancil dan Kerbau Dungu
Dongeng fabel kancil dan kerbau. Kancil sangat lapar siang ini, dan ingin makan mentimun. Tapi ia tak berani masuk ke kebun Pak Tani. Kancil takut ter
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
“Hei, Kerbau! Siang hari seperti ini kamu malah mandi bukannya makan,” tegur si Kancil kembali melancarkan rencananya.

“Tadinya mau makan, tapi belum ada makanan yang kutemukan,” jawab si Kerbau sambil keluar dari lumpur.
“Nah! Aku tahu tempat mendapatkan makanan. Mentimun di kebun Pak Tani sangat enak.” Kancil bercerita tentang mentimun yang sudah siap dipanen pada si Kerbau.
“Tapi aku tidak berani mengambil mentimunnya,” timpal Kerbau.
“Jangan khawatir. Kamu tinggal menemani saja. Biar aku yang mengambil mentimunnya untuk kita,” bujuk Kancil.
Akhirnya Kerbau mau menemani setelah dibujuk lama oleh si Kancil. Kerbau berjalan perlahan ke kebun pada saat Pak Tani sedang memanen mentimun. Pak Tani tidak curiga karena Kerbau kadang-kadang memang terlihat di kebunnya. Padahal kali ini ada si Kancil yang ikut masuk ke kebun.
Si Kancil tidak kelihatan karena terhalangi badan Kerbau yang besar. Kancil senang akhirnya bisa mengambil mentimun sebanyak mungkin. Pak Tani kemudian menemukan beberapa pohon yang tidak ada buahnya ketika sedang berkeliling kebun. Dia lalu teringat pada si Kerbau tadi siang. Tapi Pak Tani masih tidak yakin kalau Kerbau yang mengambil mentimun.
Esok harinya si kancil dan Kerbau mengulangi perbuatan yang sama. Mereka berjalan beriringan ke kebun mentimun. Sialnya, Pak Tani sedang mengawasi Kerbau kali ini. Pak Tani berteriak-teriak memanggil si Kerbau.
“Celaka! Ada Pak Tani!” seru Kerbau gugup.
Kancil mengintip dari balik tubuh Kerbau. “Kamu tidak usah takut, Kerbau. Biar aku yang lari. Kamu di sini saja, dan ini mentimun untukmu.”
Si Kancil langsung lari setelah meletakkan mentimun dekat si Kerbau. Kerbau bingung dengan apa yang terjadi, otaknya tidak bisa berpikir.
“Kena kau pencuri!” seru Pak Tani.
“Aku tidak mencuri mentimunmu, Pak tani,” sanggah Kerbau ketakutan.
“Lalu ini apa?” sergah Pak Tani sambil menunjuk mentimun yang tergeletak dekat kaki Kerbau.
Kerbau mengeluh karena baru paham diakali si Kancil. Tapi ia tidak bisa lari cepat. Pak Tani juga sudah berjaga-jaga dari tadi.
“Sebagai hukumannya, kamu harus membajak sawahku, Kerbau!” seru Pak Tani lagi.
Jadilah si Kerbau membajak sawah Pak Tani sebagai hukuman. Padahal Kancil yang mengambil mentimun bukan dirinya.
(*)
Baca juga: Fabel Burung Udang dan Ikan Toman
Baca juga: Fabel Kisah Itik Buruk Rupa yang Terlahir Berbeda
Baca juga: Fabel Gajah dan Semut Kecil