Berita Politik
Menyaru Jadi Raja dan Ratu Palsu, Lalu Kelabui Presiden Soekarno, Ternyata Ia Tukang Becak dan PSK
Siapa sangka petinggi sebuah negara pernah tertipu oleh warganya yang biasa-biasa saja. Begitulah yang pernah dialami Presiden Soekarno.
Penampilan Ratu Markonah juga tak kalah menarik perhatian.
Markonah yang menjabat sebagai permaisuri Raja Idrus selalu memakai kaca mata hitam saat tampil di hadapan publik.
Namun, tak butuh lama, identitas asli Raja Idrus dan Ratu Markonah pun terungkap.
Media massa mulai mengulik latar belakang tamu istimewa Bung Karno itu.
Setelah ditelusuri, ternyata mereka bukan raja dan ratu dari suku Anak Dalam.
Baca juga: Viral Curhat Sopir Angkot Saat PPKM, Uang Bensin Sampai Minta ke Istri
Baca juga: Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2021? Ini Cara Ajukan Sanggah Khusus Pelamar TMS
Baca juga: Polresta Solo Akan Tindak Tegas Pungli Pemakaman Jenazah Covid-19
Asal usul Ratu Markonah juga akhirnya terbongkar setelah dia secara tidak sengaja menggunakan bahasa Jawa.
Fakta yang diketahui kemudian, Idrus dan Markonah adalah warga biasa.
Idrus diketahui berprofesi sebagai tukang becak.
Sedangkan Markonah adalah pekerja seks komersial (PSK) asal Tegal, Jawa Tengah.
“Itu sempat diterima (Presiden Soekarno di Istana Negara)."
"Ketahuan oleh ajudan Presiden kalau Markonah memakai bahasa Jawa,” kata Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Setelah kebohongan Idris dan Markonah terungkap, Bung Karno langsung jadi bulan-bulanan.
Ditangkap karena kasus penipuan dan pelacuran
Seakan tak jera, Raja Idrus terus menyebarkan informasi hoaks kepada masyarakat.
Catatan Kompas edisi 9 Agustus 1968, Raja Idrus mengaku sebagai anggota Intel Kodam V Jaya dan anak buah petinggi TNI yakni Mayor Simbolon.