Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Covid 19

Stok Vaksin Menipis, Daerah yang Berlebih Stok Bisa Kirim ke Daerah yang Membutuhkan

Menipisnya stok vaksin di sejumlah daerah, termasuk kota-kota di Jawa Tengah menjadi perhatian pemerintah pusat.

Editor: moh anhar
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Pengelola wisata Pijar Park mengibarkan bendera putih sebagai aksi protes dengan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Selasa (27/7/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menipisnya stok vaksin di sejumlah daerah, termasuk kota-kota di Jawa Tengah menjadi perhatian pemerintah pusat.

Hal itu tercantum pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) Nomor 28 Tahun 2021.

Imendagri ini sebagai tindak lanjut penetapan PPKM level 4 di masa pandemi Covid-19 ini yang juga diberlakukan di wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua dari 3 Agustus hingga 9 Agustus 2021.

Penetapan level PPKM ini didasari oleh indikator-indikator yang sudah ditetapkan Menteri Kesehatan yang ditandatangani Meneri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, pada Senin 2 Agustus 2021.

Dalam Imendagri tersebut salah satunya berisikan empat instruksi untuk Gubernur, Wali Kota, dan Bupati.

Baca juga: Tangani Covid 19, Tujuh Rumah Sakit di Jawa Tengah Terima Bantuan Oksigen dari PLN

Baca juga: Kesadaran Donor Plasma Konvalesen Masih Rendah, Wagub Taj Yasin: Covid-19 Masih Dianggap Aib

Baca juga: Penerapan PPKM di Solo, Satlantas Polresta Solo Periksa Ratusan Kendaraan yang Melintas 

Instruksi tersebut adalah pertama, Gubernur berwenang mengalihkan alokasi kebutuhan vaksin dari Kabupaten dan Kota yang kelebihan alokasi vaksin kepada Kabupaten dan Kota yang kekurangan alokasi vaksin.

Kedua , Gubernur berwenang untuk melarang setiap bentuk aktivitas/kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.

“Ketiga, Gubernur, Bupati dan Wali kota berkoordinasi dan berkolaborasi dengan TNI, Polri dan Kejaksaan dalam mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan PPKM, seperti dikutip dalam beleid tersebut, Selasa (3/8). \

Keempat, Gubernur, Bupati dan Wali kota Melaksanakan pengetatan aktivitas dan edukasi dengan prinsip sebagai berikut:

a. Covid-19 paling menular pada kondisi tertutup, pertemuan pertemuan panjang (lebih dari 15 menit), interaksi jarak dekat, keramaian, aktivitas dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi, tertawa dan tidak memakai masker seperti pada saat makan bersama;

b. Penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap orang;

c. Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara berulang terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain (seperti gagang pintu atau pegangan tangga), menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari;

Baca juga: Oknum TNI Aniaya Pelajar SMA Hingga Cedera Tulang Belakang

Baca juga: Prediksi Jepang Vs Spanyol Semifinal Olimpiade Tokyo 2021, Susunan Pemain dan Link Live Streaming

d. Jenis masker yang baik akan lebih melindungi, penggunaan masker sebanyak dua lapis merupakan pilihan yang baik. Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan lebih dari empat jam.
e. Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan mempertimbangkan jarak interaksi, durasi, dan faktor ventilasi udara untuk meminimalisir risiko penularan dalam beraktivitas;

f. Pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai berikut: Beraktivitas dari rumah saja, dan berinteraksi hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah; Jika harus meninggalkan rumah, maka harus selalu mengupayakan jarak minimal 2 (dua) meter dalam berinteraksi dengan orang lain. mengurangi/menghindari kontak dengan orang lain yang tidak tinggal serumah; dan Mensosialisasikan berbagai petunjuk visual di tempat umum terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.

g. Pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut: Jika harus berinteraksi dengan orang lain atau menghadiri suatu kegiatan, dilakukan dengan durasi yang singkat untuk mengurangi risiko penularan; dan dalam perkantoran dan situasi berkegiatan lainnya, penjadwalan dan rotasi dapat membantu untuk mengurangi durasi interaksi,

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved