Alasan Cheetos dan Lays Berhenti Produksi di Indonesia
menghentikan produksi Cheetos, Lays dan Doritos di Indonesia pada Agustus 2021.Sejauh ini, Lays merupakan produk nomor empat terlaris di dunia dengan
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Alasan Cheetos dan Lays Berhenti Produksi di Indonesia
TRIBUNJATENG.COM - Sejak Februari 2021, PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) sudah mengumumkan akan menghentikan produksi Cheetos, Lays dan Doritos di Indonesia.
Produk-produk tersebut resmi berhenti produksi pada Agustus 2021.
Sejauh ini, Lays merupakan produk nomor empat terlaris di dunia dengan penjualan mencapai 19 Miliar bungkus per tahun.
Lays adalah nama merek sejumlah varietas keripik kentang serta nama produk yang membuat merek keripik pada 1932.
Produk tersebut dimiliki oleh PepsiCo sejak 1965. Merek lainnya pada grup Frito-Lay meliputi Fritos, Doritos, Ruffles, Cheetos, Rold Gold, Munchos, Funyuns, dan Sun Chips.
Baca juga: Indomie Diproduksi 15 Miliar Pcs per Tahun, Masuk Jajaran Produk Terlaris di Dunia
Baca juga: Perusahaan Milik Keluarga Suami Nia Ramadhani Bakrie Group Raih Untung Rp 800 Miliar di Tahun 2019
Baca juga: Bukan Sekadar Hujat Ayu Ting Ting, TKW Kartika Damayanti Admin Haters 47 Ribu Followers
Baca juga: Nia Ramadhani Pernah Konsumsi Sabu-sabu Sebelum Ketemu Ardi Bakrie
Penyebab utama produk-produk tersebut berhenti beredar di Indonesia adalah karena berakhirnya perjanjian lisensi PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) dan PepsiCo.

Fritolay merupakan anak perusahaan PepsiCo yang berpusat di Amerika Serikat.
Namun, penghentian ini hanya bersifat sementara, yakni 3 tahun.
Hal ini lantaran PT Indofood Fritolay Makmur membeli saham IFL.
Sehingga diperlukan waktu 3 tahun untuk transisi kepemilikan.
Dilansir dari Kompas.com, Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Gideon A Putro mengatakan, Indofood CBP membeli saham sebesar 49 persen dari total seluruh saham yang telah diterbitkan IFL, dengan nilai transaksi Rp 494 miliar.
Dengan pembelian saham ini, kepemilikan saham PT Indofood CBP pada IFL bertambah dari awalnya 51 persen menjadi 99,99 persen dari total seluruh saham yang diterbitkan.
Pembelian saham oleh Indofood CBP ini pula, maka IFL akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo.
Perjanjian lisensi akan berakhir setelah IFL menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan penjualan produk dengan merek milik PepsiCo.