Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Haedar Nashir Umumkan Universitas Muhammadiyah Malaysia, Kampus Indonesia Pertama di Luar Negeri

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mendapat izin pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Tribunjateng.com/Rifqi Gozali
Haedar Nashir Umumkan Universitas Muhammadiyah Malaysia, Kampus Indonesia Pertama di Luar Negeri 

TRIBUNJATENG.COM- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mendapat izin pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam konferensi pers yang diunggah di Youtube TVmu (12/8/2021).

Haedar Nashir mengatakan UMAM merupakan Universitas di Indonesia pertama yang bisa membuka perguruan tinggi di luar negeri.

Menurutnya, UMAM menjadi Perguruan Tinggi (PT) Muhammadiyah ke-164 dan pertama kali dibuka di Malaysia.

“PP Muhammadiyah mendapat izin mendirikan UMAM dari Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia tertanggal 5 Agustus 2021. Ini adalah upaya perluasan gerakan pencerdasan bangsa,” ungkap Haedar.

Haedar Nashir mengatakan pendirian UMAM sudah diupayakan sejak tahun 2017.

Haedar menegaskan, izin yang didapatkan oleh Muhammadiyah melalui tahap dan prosedur yang resmi dan berlaku baik di Indonesia dan Malaysia.

Usaha mendirikan UMAM, ungkap Haedar, diawali dengan membentuk Universiti Consortium Muhammadiyah Malaysia (UCMM Konsortium) bersama para pihak di Malaysia.

Dia menambahkan, keinginan Muhammadiyah untuk melakukan internasionalisasi pendidikan sudah diamanatkan sejak tahun 2015 pada Muktamar Muhammadiyah.

Haedar menyebut, UMAM adalah tonggak peran aktif Muhammadiyah dalam pendidikan global yang dimulai dari kawasan negara serumpun di ASEAN.

“Kedepan UMAM diharapkan bisa memainkan peran strategis untuk mewujudkan kemajuan dan persatuan antar bangsa, sehingga terbangun kehidupan bersama yang mencerahkan di bawah panji Islam Berkemajuan,” bebernya.

Selain mendapat izin dari Malaysia, lebih dahulu Muhammadiyah sudah memperoleh persetujuan dari dalam negeri.

Sementara, Rektor UMAM, Dr Waluyo Adi Siswanto menambahkan, di UMAM sendiri akan ada 15 program studi (prodi). Lima prodi diantaranya untuk jenjang doktoral.

“Prodi untuk doktoral ada lima, yakni edukasi, bisnis dan manajemen, sosial sains, studi Islam dan teknologi informasi,” katanya.

Haedar Nashir ungkap proses pendirian UMAM:

1. Usaha mendirikan Universitas Muhammadiyah di Malaysia sesuai ketentuan yang berlaku dimulai dengan pendirian perseroan terbatas (sendirian berhad) di Malaysia pada tanggal 8 Februari 2017, dengan nama UCMM Konsortium Sdn. Bhd. dengan Lembaga Pengarah Syarikat atas nama Haedar Nashir, Mohd Noh Bin Dalimin, Ahmad Dahlan Rais, dan Marpuji Ali Muanam.

Usaha pengajuan kelulusan diawali dengan penyiapan semua dokumen persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Malaysia yang ditempuh dalam proses bertahap dan waktu yang panjang selama lebih tiga tahun di bawah koordinator Prof. Dr. H. Bambang Setiaji bersama Tim yang dibentuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah dipimpin langsung Ketua Umum Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. bersama delegasi dan tim bertemu resmi dengan Menteri Pendidikan Malaysia Dr. Maszlee Malik, setelah itu bertemu dan bersilaturahmi kepada Tuanku Raja Perlis serta Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis, dilanjutkan pertemuan-pertemuan lainnya kepada berbagai pihak oleh Tim UMAM.

3. Usaha pendirian UMAM memperoleh dukungan dan persetujuan dari Pemerintah Indonesia melalui Rekomendasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang ditandatangani Menteri Nadiem Anwar Makarim tanggal 7 September 2020. Dari Malaysia usaha pendirian UMAM mendapatkan dukungan penuh (sokongan) dari Kerajaan Perlis melalui Raja Perlis DYTM Tuanku Syed Faizuddin Putra Ibni Tuanku Syed Sirajuddin Jamalullail, dari Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis Khususnya Mufti Negeri Perlis Sahibus Samahah Dato’ Arif Perkasa Prof. Madya Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin dengan surat tanggal 8 Oktober 2020 bertepatan 21 Safar 1442 H, dukungan dari para pejabat dan institusi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia (khususnya Dr. Maszlee Malik, Dr. DS. Noor Aini, dan Prof. Dato’ Dr. Husaini Bin Omar), serta mitra Muhammadiyah di Malaysia terutama Prof. Dato’ Dr. Mohd Noh Bin Dalimin bersama para Guru Besar yang berkhidmat mendukung dan membantu pendirian UMAM.

4. Setelah semua dokumen dan persyaratan terpenuhi dengan proposal khusus pendirian Universitas Muhammadiyah yang berada di Negeri Perlis, pada proses terakhir tanggal 2 Juni 2021 dilaksanakan presentasi di Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia oleh Tim di bawah koordinasi Dr. Waluyo Adi Siswanto didampingi Ketua PCIM Malaysia Dr. Sonny Zulhuda serta anggota tim UMAM lainnya

5. Pada tanggal 2 Muharam 1443 H (11 Agustus 2021), Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima Salinan resmi Surat Kelulusan UMAM, bahwa universitas yang diusulkan oleh syarikat UCMM Konsortium Sdn. Bhd. yaitu Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dinyatakan LULUS sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Swasta (IPTS) Malaysia, dengan 15 program studi yang terdiri dari 5 program studi PhD, 5 Program Studi Master dan 5 Program Studi Bachelor. Surat Kelulusan UMAM bernomor JPT/BPP(U)1000-801/172 jld(6) tanggal 5 Agustus 2021. Selanjutnya Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) memulai proses persiapan pendirian dan pendaftaran di kementrian dan mulai operasional pada program studi yang sudah disetujui sesegera mungkin. Dalam operasional UMAM bersifat terbuka untuk semua negara dan kebangsan sebagai wujud pendidikan inklusif bagi semua di ranah global.

7. Pimpinan Pusat Muhammadiyah didukung UCMM Konsorsium, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitaian dan Pengambangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Badan Pembina dan Pengelola UMAM, serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) akan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta maupun berbagai pihak di Indonesia dan Malaysia dalam pengembangan UMAM sebagai Pendidikan Tinggi yang unggul untuk menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi dan dunia modern abad ke-21.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved