Berita Kudus
Luwur Makam Sunan Kudus Butuh 1.500 Meter Kain Mori, Dirangkai Selama Empat Hari
Kain luwur atau penutup Makam Sunan Kudus mulai dirangkai. Ada 34 orang yang bertugas sebagai rewang perangkai luwur
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
"Untuk menjaga tradisi luwur agar ditransformasi oleh sesepuh kepada yang lebih muda," kata dia.
Para rewang sebelum merangkai luwur terlebih dulu berwudu. Hal itu demi menjaga kesucian dan selama di area makam para rewang menjaga kesopanan.
"Di area makam intinya panitia bersikap sopan. Ketika batal wudu nanti wudu kembali. Itu. Intinya kami menghormati," kata dia.
Dalam puncak prosesi buka luwur nantinya akan dibagikan nasi berkat buka luwur oleh panitia.
Jika sebelum pandemi nasi berkah dibagikan di sekitar area makam. Warga antre berdesakan.
Untuk saat ini pembagian nasi berkat bakal didistribusikan langsung ke masyarakat demi menghindari kerumunan warga.
"Nasi buka luwur kita memang pembagian terjun ke masyarakat. Kita kerja sama dengan perkumpulan punden di kudus. Jadi tiap kecamatan ada koordinatornya nanti disampaikan ke desa-desa," kata dia.
Nasi yang dibagikan itu lengkap dengan lauknya berupa daging kerbau atau kambing.
Semuanya merupakan hasil donasi dari masyarakat. Sampai saat ini sudah terkumpul empat ekor kerbau dan 16 kambing.
"Termasuk bumbu dan beras juga dari sedekah warga," ujarnya. (*)