Apa Itu Jali? Biji-bijian Tinggi Serat, Ini 7 Manfaat dan Kandungan Nutrisinya
Apa itu jali? Berikut 7 manfaat dan kandungan nutrisi tumbuhan biji-bijian yang tinggi serat ini.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
Apa Itu Jali? Biji-bijian Tinggi Serat, Ini 7 Manfaat dan Kandungan Nutrisinya
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu jali? Berikut 7 manfaat dan kandungan nutrisi tumbuhan biji-bijian yang tinggi serat ini.
Apa itu Jali?
Jali, enjelai atau jelai yang juga dikenal sebagai barley merupakan jenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae.
Walaupun sekarang jali nyaris tidak lagi dikonsumsi, tumbuhan ini masih dikenal orang, seperti dalam lagu gambang kromong "Jali-jali".
Di perdagangan internasional jali dikenal sebagai Chinese pearl wheat (gandum mutiara Cina), walaupun ia lebih dekat kekerabatannya dengan jagung daripada gandum.
Mengutip daro Alodokter, dalam 100 gram jali, terkandung 350 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
15 gram serat
10 gram protein
80 gram karbohidrat
30 miligram kalsium
220 miligram fosfor
80 miligram magnesium
280 miligram kalium
2,5 miligram zat besi
2 miligram zinc
37 mikrogram selenium
Tak hanya itu, jali juga mengandung vitamin B, folat, vitamin K, mangan, dan beragam antioksidan, seperti lutein, zeaxanthin, dan flavonoid.
Berikut ini adalah beberapa manfaat jali untuk kesehatan:
1. Menjaga berat badan
Karena kandungan serat yang tinggi, mengonsumsi jali akan membuat kenyang lebih lama.
Sehingga jika dikonsumsi secara rutin jali bisa membantu menjaga berat badan idela.
Kandungan beta-glukan dalam jali juga bisa mengurangi jaringan lemak di perut dan meningkatkan metabolisme tubuh.
2. Melancarkan saluran pencernaan
Selain menjaga berat badan, kandungan serat dalam jali juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi.
Kandungan serat dalam jali juga memiliki sifat prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus.
Konsumsi jali bahkan dipercaya mampu meredakan peradangan dan meringankan gejala gangguan pada saluran pencernaan.
Seperti irritable bowel syndrome dan kolitis ulseratif.
3. Menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh
Jali merupakan salah satu jenis makanan tinggi protein dan serat serta rendah lemak.
Kandungan serat yang tinggi pada jali dapat mengurangi penyerapan kolesterol, sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
4. Menurunkan risiko penyakit jantung
Serat pada jali dapat menurunkan kadar kolesterol, sedangkan kandungan kaliumnya bisa menurunkan tekanan darah.
Manfaat ini menjadikan jali baik dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
5. Mencegah penyakit diabetes
Jali juga kaya akan magnesium dan antioksidan.
Kombinasi nutrisi dan zat tersebut membuat jali bermanfaat dalam menurunkan kadar gula darah dan mengoptimalkan kinerja hormon insulin.
Dengan demikian, risiko terjadinya penyakit diabetes pun dapat berkurang.
6. Mencegah penyakit batu empedu
Kandungan serat dalam jali juga bermanfaat untuk mencegah pembentukan batu empedu.
Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa risiko terjadinya penyakit batu empedu dapat berkurang hingga 10% setiap kali mengonsumsi jali.
7. Mengurangi risiko terjadinya kanker usus
Pola makan sehat dengan biji-bijian yang berserat tinggi, misalnya jali, terbukti dapat menurunkan risiko berbagai macam penyakit kronis, termasuk kanker usus.
Tak hanya itu, jali juga mengandung zat yang bersifat antioksidan dan antiradang.
Efek ini menjadikan jali bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Meski manfaatnya sangat banyak, tak semua orang dapat mengonsumsi jali.
Hal ini dikarenakan jali mengandung gluten, sehingga tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang memiliki alergi gluten atau penyakit celiac.
Oleh karena itu, apabila memiliki penyakit celiac atau alergi gluten, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter bila hendak mengonsumsi jali.
Jika ingin mengonsumsi jali atau olahannya, disarankan untuk memilih jali utuh (whole grain) agar dapat memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Selain itu, jangan lupa untuk menyertai konsumsi jali dengan makanan bergizi lainnya dan tetap menerapkan pola hidup sehat. (tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE