Berita Kabupaten Tegal
Simulasi Pembukaan Objek Wisata Guci Hanya untuk Petugas, Pengunjung Belum Bisa Masuk
Simulasi dalam rangka uji coba pembukaan daya tarik wisata (DTW) Guci Kabupaten Tegal secara bersyarat dan terbatas.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sesuai rencana, hari Senin (23/8/2021) berlangsung simulasi dalam rangka uji coba pembukaan daya tarik wisata (DTW) Guci Kabupaten Tegal secara bersyarat dan terbatas.
Namun mengingat sampai saat ini Pemkab Tegal melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) belum menerima surat balasan dari Menteri Dalam Negeri apakah diperbolehkan membuka wisata atau tidak, maka simulasi hanya dilakukan oleh petugas di wisata Guci saja.
Turut hadir mamantau berlangsungnya simulasi, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal Saidno, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tegal Suharinto, Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Ahmad Abdul Hasib, Kapolsek Bumijawa, Danramil, perwakilan dari Dinas Perhubungan, dan lain-lain.
Baca juga: Pelajar di Semarang Bersiap-siap, Wali Kota Hendi Beri Sinyal Lampu Hijau untuk Masuk Sekolah
Baca juga: Polda Jateng Ungkap Tersangka Pelemparan Batu terhadap Truk Berlatih Dulu Sebelum Beraksi
Adapun pada simulasi kali ini, diperlihatkan peran masing-masing petugas jika suatu saat wisata mulai boleh dibuka untuk umum.
Dimulai saat pengunjung baru sampai, ada petugas yang mengecek suhu tubuh, kemudian jika suhu tubuh aman lanjut ke bagian petugas pengecekan vaksin, setelah itu lanjut ke petugas pembayaran retribusi non tunai (QRIS), dan pengunjung baru bisa masuk area wisata.
"Intinya saat simulasi pengunjung belum diperbolehkan masuk karena yang melaksanakan petugas. Tujuannya ketika nanti sudah mendapat izin atau ada aturan yang memperbolehkan wisata Guci buka, maka semuanya sudah siap dengan tugas masing-masing," ujar Saidno, pada Tribunjateng.com, Senin (23/8/2021).
Saidno menegaskan, setelah dilaksanakan simulasi bukan bearti wisata Guci langsung bisa dibuka untuk umum.
Karena misalpun dibuka masih dengan persyaratan dan sangat terbatas.
Berbicara mengenai persyaratan, salah satunya menurut Saidno yaitu mengenai perizinan dari Mendagri.
"Nanti malam akan ada pengumuman hasil evaluasi dari pemerintah pusat terkait PPKM, jika Kabupaten Tegal ternyata masuk level 2 maka secara regulasi kita bisa membuka bertahap sektor wisata," jelasnya.
Jika sudah mulai diizinkan, lanjut Saidno, maka uji coba pembukaan Wisata Guci bertahap hanya untuk warga Kabupaten Tegal saja.
Selain warga Kabupaten Tegal maka sementara diminta putar balik ke daerah asal.
"Selain itu jika ada pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius maka tidak diperbolehkan masuk, intinya benar-benar ketat dan terbatas," tegas Saidno.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tegal Suharinto mengatakan, ia dan anggotanya akan bertindak tegas terutama berkaitan dengan protokol kesehatan yang harus diterapkan secara ketat.
Tidak bekerja sendiri, nantinya setiap hari minggu saat wisata tutup untuk dilakukan evaluasi, Satpol PP dibantu TNI dan Polri mengadakan operasi yustisi.
"Tujuannya tentu supaya tidak muncul klaster baru penularan Covid-19 di sektor wisata. Karena saya sangat paham bahwa antara kesehatan dan ekonomi harus berjalan seimbang," kata Suharinto.
Dikatakan, nantinya ada petugas dari satgas Covid-19 Kabupaten maupun Kecamatan yang akan bertugas di lokasi.
Baca juga: Kejari Tetapkan Mantan Camat Purbalingga Sebagai Tersangka Korupsi Pengelolaan APBD Senilai 424 Juta
Baca juga: Mantan Pemain Inter Milan Keturunan Indonesia Ngebut Saat Mabuk, SIM Dicabut 15 Hari
Jumlahnya sendiri untuk Satpol PP satu regu biasanya 15 orang, Polres Tegal 15 orang, dan TNI juga 15 orang, sehingga total 45 anggota yang siap bertugas.
"Jika pada uji coba nanti ternyata ada yang kedapatan melanggar protokol kesehatan disertai bukti konkret, maka kami akan tegas dan langsung menutup sementara wisata," ungkap Suharinto.
Terpisah, Salah satu pedagang jajanan, buah, dan manisan di objek wisata Guci, Ati menuturkan, setelah mengetahui akan berlangsung simulasi pembukaan wisata Guci, ia langsung belanja (kulakukan) buah alpukat sebanyak 2 kuintal.
Tapi faktanya, simulasi hari ini hanya untuk petugas saja dan pengunjung tidak diperbolehkan masuk. Sehingga Ati mengaku bingung akan menjual stok alpukat yang terlanjur ia beli kemana.
Semisal dibawa pulang atau dibiarkan di kios, maka kemungkinan besar alpukat akan busuk dan Ati akan merugi.
"Saya juga lagi bingung, karena saya pikir pengunjung boleh masuk ternyata belum. Padahal saya sudah terlanjur kulakan alpukat 2 kuintal ya kalau dinominalkan kurang lebih Rp 2 jutaan. Belum manisan dan jajanan lainnya, dari pagi saja saya baru melayani 1 kilogram alpukat," tutur Ati.
Padahal saat beberapa waktu lalu sempat dibuka, Ati mengaku bisa menjual alpukat sampai 25 kilogram sedangkan sekarang menjual 1 kilogram saja susah.
Sedangkan jika sedang ramai pengunjung, Ati bisa menjual 25-50 kilogram alpukat.
Baca juga: Dr Aqua Dwipayana Apresiasi Keteladanan Kapolresta Malang di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Head to Head Sampdoria Vs AC Milan Serie A Liga Italia, Rossoneri Tak Boleh Remehkan Doria
Harga 1 kilogram alpukat, Ati mematok sebesar Rp 25 ribu.
"Saya berharap secepatnya wisata Guci bisa dibuka, sehingga perekonomian bisa jalan lagi, karena masyarakat sini juga cari nafkahnya di Guci," harapnya.
Tambahan informasi, berikut persyaratan yang wajib diketahui selama berlangsung uji coba pembukaan layanan bersyarat dan terbatas daya tarik wisata Guci Kabupaten Tegal:
-Kapasitas hanya 20 persen dari kapasitas normal
-Waktu layanan pukul 07.00 WIB - 17.00 WIB
-Pengunjung wajib menunjukkan kartu atau bukti vaksin
-Pembayaran retribusi menggunakan non tunai (QRIS)
-Pengunjung wajib menaati protokol kesehatan 5M secara ketat (memakai masker, manjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas)
-Hari Minggu Tutup. (*)