Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Teroris yang Kepalanya Dihargai Rp 72 Miliar Muncul Bersama Taliban di Kabul

Khalil Haqqani, salah satu teroris yang paling diburu Amerika Serikat (AS), dilaporkan tiba di Kabul.

Kompas.com/Istimewa
Khalil Haqqani, salah satu pentolan Jaringan Haqqani dan Al Qaeda, tiba di Kabul, Afghanistan pada Jumat (20/8/2021) untuk membahas pemerintahan bersama Taliban. Khalil Haqqani adalah teroris yang paling diburu AS, dengan kepalanya dihargai 5 juta dollar AS (Rp 72 miliar).(TWITTER via The Sun) 

Kelompok itu didirikan oleh Jalaluddin Haqqani, yang memperoleh ketenaran pada 1980-an sebagai pahlawan penentang Uni Soviet.

Pada saat itu, dia merupakan aset penting bagi CIA (dinas intelijen AS) maupun Pakistan, yang mempersenjatai dan mengirimkan uang ke anggotanya.

Begitu Soviet mundur, Jalaluddin menjalin hubungan erat dengan jihadis luar negeri, termasuk Osama bin Laden.

Jalaluddin bergabung ketika Taliban berkuasa pada 1996, dan menjabat sebagai menteri hingga AS menggulingkannya di 2001.

Kelompok Haqqani punya reputasi sebagai pengguna bom bunuh diri, mengisi mobil atau truk dengan bom berdaya ledak besar.

Pusat Kontra-terorisme AS menyatakan, pasukan Afghanistan pernah mencegat truk berisi 28 ton peledak pada Oktober 2013.

Dalam laporan yang dirilis Juni, PBB menerangkan bahwa Haqqani berisi anggota yang siap untuk bertempur.

Karena itu, para pakar maupun intelijen asing mengaku kecewa dengan keberadaan salah satu teroris paling diburu AS tersebut.

"Menyerahkan urusan keamanan kepada Haqqani seperti memasukkan rubah ke kandang ayam," terang pensiunan diplomat Ivor Roberts.

Sumber telik sandi Inggris mengungkapkan, Haqqani dan Al Qaeda punya sejarah panjang kebersamaan, dan saling terkait.

"Menempatkan Khalil ar-Rahman Haqqani penanggung jawab keamanan di Kabul sangatlah mengganggu," ucapnya kepada VOA. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Salah 1 Teroris Paling Diburu AS Muncul Bersama Taliban di Kabul"

Baca juga: BIN Sebut Pantau Pergerakan Kelompok Radikal yang Berafiliasi dengan Taliban di Indonesia

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved