Berita Kebumen
Kapolres Kebumen Ungkap Pemicu Bentrok Ormas Pemuda Pancasila dengan GMBI di Gombong
Bentrok dua kubu Organisasi Masyarakat (Ormas), GMBI dan Pemuda Pancasila (PP) di Gombong, Kebumen, Senin (23/8/2021) berbuntut panjang.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Bentrok dua kubu Organisasi Masyarakat (Ormas), GMBI dan Pemuda Pancasila (PP) di Gombong, Kebumen, Senin (23/8/2021) berbuntut panjang.
Akibat kejadian itu, fasilitas sekretariat GMBI rusak, khususnya bagian kaca pecah.
Lima mobil yang terparkir di halaman kantor pun ikut menjadi sasaran oknum Ormas hingga rusak.
Dua anggota GMBI mengalami luka hingga dilarikan ke rumah sakit.
Situasi lokasi kejadian dan jalan raya sempat mencekam karena dua kubu saling bersitegang.
Polres Kebumen mengerahkan banyak anggota untuk mengamankan situasi pasca kejadian.
Aksi yang mengarah ke dugaan tindak pidana itu berhasil diredam.
Polisi mengamankan 75 oknum anggota PP dari lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan saksi dan bukti-bukti di lapangan, Polres akhirnya menetapkan 16 tersangka yang kini telah ditahan.
"Kami tetapkan 16 tersangka sesuai bukti-bukti dan gelar perkara, " kata Kapolres Kebumen Piter Yanottama, Selasa (24/8/2021) .
Dibantu Polda Jateng, pihaknya juga telah melakukan penahanan.
Pitter mengatakan, akibat kerusuhan itu, kantor GMBI mengalami kerusakan, di antaranya bagian kaca bangunan pecah.
Selain itu, sekitar 4 hingga 5 mobil yang terparkir di komplek kantor Ormas itu rusak karena ulah pelaku.
Selain itu, dua anggota GMBI juga menderita luka ringan dan harus dirawat akibat insiden itu.
"Untuk barang warga tidak ada yang dijarah," katanya.
Piter mengatakan, para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP Jo Pasal 406 KUHP tentang tidak pidana pengrusakan.
Mereka diduga tindak pidana kekerasan dan pengrusakan bersama di kantor GMBI Gombong.
Ia sampai saat ini belum mendapatkan informasi kedua kubu telah berdamai.
Pihaknya kini fokus pada upaya penegakan hukum untuk menangani kasus tindak pidana murni itu.
Piter mengungkapkan, bentrok dua kubu Ormas itu dipicu permasalahan yang terjadi sebelumnya.
Menurut dia, sebelumnya dua kubu itu bersitegang hingga terlibat aksi saling lapor ke polisi, karena kasus perkelahian.
Pihaknya sebenarnya sedang menangani kasus yang mereka laporkan itu secara profesional.
Tetapi di luar penanganan kasus itu, ia mensinyalir ada pergerakan dari mereka yang memicu bentrok pada Senin siang (23/8/2021) .
Pihaknya berusaha menjaga kondusifitas wilayah pasca kejadian kemarin.
Di antaranya menjalin komunikasi dengan Dandim maupun Bupati Kebumen, serta pimpinan Ormas yang terlibat bentrok.
Ia merasa prihatin, di tengah situasi pandemi Covid yang belum usai saat ini, ada aksi massa yang berujung kekerasan dan pengrusakan.
"Saya sedih, saat ini jangankan untuk aksi kekerasan, berkumpul saja itu sudah kontraproduktif dengan situasi (pandemi) saat ini, " katanya.(*)