Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Keren, Juru Kunci Makam di Tegal Ini Manfaatkan Pemakaman Jadi Tempat Budidaya Lebah Klanceng

Siapa yang menyangka, Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang terkesan angker rupanya bisa menjadi tempat budidaya lebah madu.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: moh anhar

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Siapa yang menyangka, Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang terkesan angker rupanya bisa menjadi tempat budidaya lebah madu.

Ya, pemanfaatan itu ada di komplek pemakaman Mbah Tunon di Kelurahan Tunon, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. 

Juru kunci di sana diajarkan cara membudidayakan lebah madu oleh peternak lebah yang tergabung dalam Asosiasi Perlebahan Indonesia (API).

Mereka diajarkan cara membudidayakan lebah klanceng yang biasanya membuat sarang di tumbuhan bambu. 

Baca juga: Kasus Covid-19 di Banyumas Turun Tapi Status Masih PPKM Level 4, Bupati: Data Delay Jadi Penyebab

Baca juga: Semua Destinasi di Limbangan Kendal Telah Siap Jika Izin Wisata Dibuka

Baca juga: PTM Serentak di Kudus Rencananya akan Berlangsung Pekan Depan

Mulai dari mencari bambu yang dijadikan saran, membelah bambu tersebut, memindahkan telur ke kotak kayu, hingga memanen madu yang dihasilkan. 

Selain jenis klanceng, juru kunci juga diajarkan cara membudidayakan lebah lokal apis cerana.

Peternak dan pawang lebah di Tegal, Tejo Asmoro mengatakan, pelatihan budidaya lebah tersebut bertujuan agar juru kunci dapat memanfaatkan lahan pemakaman dengan baik. 

Madu yang dipanen menjadi hasil yang diperoleh juru kunci karena telah merawat sekaligus menanami tumubuhan di pemakaman.

Seperti tanaman mangga, jambu, kakao dan sebagainya. 

"Jadi kami ajarkan bagaimana membudidayakan lebah klanceng yang banyak ditemukan di bambu. Selain itu kami ajarkan juga cara membudidayakan lebah lokal apis cerana," kata Tejo yang juga anggota API, kepada tribunjateng.com, Kamis (26/8/2021).

Tejo mengatakan, budidaya lebah di lahan pemakaman tersebut juga akan menjauhkan kesan angker dan mistis. 

Juru kunci pun bisa memanfaatkan hasil panen madu untuk kegiatan sosial. 

Misalkan dibagikan kepada masyarakat yang sakit agar lekas sehat. 

Termasuk untuk pemasukan tambahan bagi juru kunci ataupun untuk keperluan pemakaman lainnya. 

"Ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan. Jadi juru kunci punya nilai sosial, hasilnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya. 

Ketua Yayasan Perlebahan Indonesia Membangun Alam Sejahtera (Yapimas), Abdullah mengapresiasi, masyarakat yang peduli lingkungan seperti juru kunci Makam Mbah Tunon.

Ia menilai, membudidayakan lebah sama halnya dengan melestarikan lingkungan. 

Karena pembudi daya juga harus merawat tanaman-tanaman yang menjadi makanan lebah. 

"Di sini kami lihat banyak tanaman yang mengandung pakan lebah. Termasuk cocok sebagai media yang bagus untuk perkembangan lebah," katanya. 

Abdullah menjelaskan, budidaya lebah bisa menjadi penghasilan tambahan untuk juru makan. 

Ia mengatakan, lebah klanceng dalam satu masa panen sekira tiga bulan, menghasilkan sebanyak 300 mililiter madu. 

Sejumlah 300 mililiter harganya mencapai Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu. 

Sementara lebah lokal apis cerana bisa menghasilkan madu per bulan sebanyak setengah kilogram. 

Harga per 1 kilogramnya mencapai Rp 250 ribu. 

"Budidaya ini sangat mudah. Yang penting itu lingkungannya lestari atau banyak tumbuhan yang menjadi pakan lebah," jelasnya. 

Juru kunci Makam Tunon, Suwardi (68), mengaku sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan peternak lebah yang tergabung dalam API. 

Baca juga: Pemkab Pati Siapkan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Tiap Kecamatan Satu SD dan Satu SMP

Baca juga: Akhirnya, Arab Saudi Akui Efektivitas 6 Vaksin Covid-19 Termasuk Sinovac

Ia akan mengaplikasikan ilmu yang diberikan agar bisa membuahkan hasil.

Menurut Suwardi, hasil panen madu akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Sisanya akan dijual untuk mendanai pemugaran Makam Mbah Tunon. 

"Saya sangat berterima kasih, terutama mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah. Di sini saya akan menjaga dan memelihara budidaya lebah yang hasil madunya sudah jelas akan bermanfaat," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved