Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Menu Diet

Menu Diet Aman Sesuai Anjuran Ahli Gizi, Seni Bagaimana Mengisi Piring

Diet ternyata bukan semata-mata mengurangi asupan makanan, melainkan menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh

Editor: muslimah
Shutterstock/kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Diet ternyata bukan semata-mata mengurangi asupan makanan, melainkan menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Jika tidak menjaga pola makan dengan baik, imbasnya tubuh bisa mengalami gangguan metabolisme hingga kesehatan.

Karena itu, banyak ahli gizi menyarankan pola diet agar kondisi tubuh tetap stabil dan bugar.

Hanya, diet yang baik bisa dilakukan dengan pengaturan pola makan yang baik dan benar melalui gizi seimbang.

Baca juga: Bisa Turun hingga 13 Kg, Ini Menu Diet Ala Amel Carla, Banyak yang Dibuat Pangling Karenanya

Baca juga: Menu Diet Ubi, Berat Badan Turun 5 Kg Cuma Dalam 3 Hari, Mau Coba?

Hal ini disampaikan oleh dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Mirza HST Penggalih.

Mirza menjelaskan bahwa diet sebenarnya adalah bagaimana kita memberi makanan sesuai dengan kebutuhan kita.

Sesuai tentunya akan bermacam-macam, baik sesuai dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Ataupun bisa jadi sesuai dengan seseorang yang memiliki kondisi tertentu misalnya mempunyai hipertensi atau diabetes.

“Jadi, diet itu tidak melulu identik dengan mengurangi atau membatasi makanan. Tapi tetap disesuaikan.

Bisa jadi disesuaikan itu dilebihkan, misal dengan orang-orang yang mempunyai aktivitas fisik lebih banyak termasuk pada golongan atlet, disesuaikan dietnya justru dilebihkan.

Itu makna diet sebenarnya seperti apa,” paparnya dilansir dari laman UGM.

Selanjutnya ia menjelaskan bahwa masyarakat mengenal diet identik dengan menurunkan berat badan dan dengan banyak cara, namun pada prinsipnya adalah kembali pada keseimbangan energi dan mengurangi apa yang dikonsumsi.

“Jadi, keseimbangan energi adalah kalau kita mau menambah berat badan, yang masuk diperbanyak, yang keluar dikurangi.

Namun, jika kita ingin menurunkan berat badan, yang masuk itu dikurangi, yang keluar ditambahkan. Kalau mau lebih banyak lagi yang keluar, ditambahkan dengan olahraga. Kita juga mengurangi apa yang kita konsumsi dengan standar AKG, " Kata dia.

Semisal, seseorang membutuhkan AKG di angka 2.000, maka berarti akan mengurangi makanan dari kebutuhan sehari.

"Misal 1.800, 1.500, pengurangan ini tentunya harus dikonsultasikan. Jangan sampai menerapkan pola diet yang terlalu ketat,” ucapnya

Diet yang baik menurut Mirza adalah yang sesuai dengan panduan yang dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan, yaitu dengan mengaplikasikan “Isi Piringku Sekali Makan”.

Dalam panduan gizi seimbang ini harus ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, roti, serta umbi-umbian), protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan), protein hewani (telur, ayam, daging, dan ikan.

Lalu lemak yang sehat (alpukat, olive oil, omega 3, AHA dan DHA), vitamin, mineral serta aktivitas fisik seperti berolahraga yang harus terpenuhi.

Lalu mengenai porsi, Mirza menjelaskan panduannya.

Kalau karbohidrat kita bisa mengambil 3-4 porsi sehari tergantung keadaan masing-masing.

3-4 kali sehari dibagi menjadi masing-masing satu porsi makan pagi, siang dan malam.

Kelebihan 1 porsi karbohidrat bisa digunakan untuk memakan snack yang mengandung karbohidrat.

Mudahnya, satu centong nasi dihitung satu porsi.

“Pesan umumnya kan harus seimbang, tapi yang jadi seninya di bidang memenuhi makanan adalah berapa porsi yang harus diambil untuk masing-masing orang.

Misalkan porsi saya dengan ibu hamil, dengan porsi lansia, anak-anak akan berbeda.

Ini yang perlu kita ajarkan dan sesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing golongan manusia tadi.

Sudah ada pesan dasar gizi seimbang dan harus dipenuhi sumber-sumber makanannya,” terangnya.

Masyarakat kita juga mengenal diet dengan cara meminum jeruk sebelum sarapan untuk menurunkan berat badan.

Mirza menegaskan bahwa meminum jeruk sebelum makan fungsinya bukan untuk menurunkan berat badan.

Namun untuk meningkatkan metabolisme agar makanan yang kita makan bisa segera digunakan untuk sumber energi dan bisa mendukung aktivitas kita.

“Itu fungsinya untuk meningkatkan metabolisme sehingga sarapan pagi kita bisa digunakan untuk sumber energi. Untuk membakar simpanan lemak satu-satunya cara adalah dengan olahraga diimbangi diet seimbang,” paparnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved