Berita Semarang
Dari Honda CL hingga Seri CT, Taksiran Koleksi Kendaraan Lawas Ainur Capai Rp 400 Juta
Lima motor keluaran tahun 1960-an terparkir rapi di sebuah pelataran kos yang ada di Patemon, Gunungpati Kota Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
“Karena di Indonesia tidak ada, jadi saya cari melalui situs online luar negeri. Bagi saya suku cadang penting untuk menjaga kendaraan tetap prima,” kata Ainur.
Ia sedikit menceritakan sejarah kendaraan koleksinya yaitu Honda CT, di mana kuda besi tersebut diciptakan untuk berburu.
“Kalau di luar sana seperti USA dan Jepang, kendaraan ini untuk berburu, bedanya dengan motor bebek di Indonesia, Honda CT punya gelar belakang doble yang bisa bongkar pasang sendiri sesuai kebutuhan medan. Selain itu tuas rem ada tiga, dua di stang satu di pedal bawah,” imbuhnya.
Baca juga: Heboh Video Gisel 11 Detik, Pakai Baju Serba Hijau Dilihat Hingga 4,2 Juta Lebih
Baca juga: Hanya Butuh Tiga Hari, Mudahnya Mendapat Izin Produksi Rokok Legal di Bea Cukai Kudus
Baca juga: Video Bupati Pati Sebut Demian dan Sara Wijayanto Tak Ajukan Izin Syuting di RSK Tayu
Sebelum mengakhiri perbincangan, Ainur menjelaskan, beberapa pecinta otomotif khusunya besutan Honda dari luar negeri tak jarang bertanya mengenai suku cadang ataupun kondisi unit ke Ainur.
“Beberapa kali orang Asia, seperti Thailand, Malaysia mengirim pesan ke saya lewat media sosial mengenai suku cadang. Mungkin mereka juga mengoleksi namun kesulitan mencari suku cadang,” tuturnya saembari tersenyum. (*)