Berita Semarang
Dari Honda CL hingga Seri CT, Taksiran Koleksi Kendaraan Lawas Ainur Capai Rp 400 Juta
Lima motor keluaran tahun 1960-an terparkir rapi di sebuah pelataran kos yang ada di Patemon, Gunungpati Kota Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lima motor keluaran tahun 1960-an terparkir rapi di sebuah pelataran kos yang ada di Patemon, Gunungpati Kota Semarang.
Sejumlah kuda besi yang terparkir itu besutan ATPM Sayap Mengepak atau Honda pada era oil boom saat dunia otomotif dunia berkembang.
Beberapa di antara kendaraan berjenis Moped yang terparkir di pelataran kos itu merupakan kendaraan yang hanya ada di Amerika Serikat dan Jepang.
Kendaraan-kendaraan tersebut merupakan koleksi Ainur Roffiq (25), pemuda asal Kabupaten Batang, yang kini tinggal di Kota Semarang.
Baca juga: Dualisme KONI Kudus, Dua Kubu, Imam Triyanto dan Antoni Alfin, Optimistis Menang di Baori
Baca juga: Bunga Salatiga Menanggung Utang Rp 2,3 Miliar Tertipu Lelang Arisan Maryuni Kempling
Baca juga: PPKM Level 3, Bupati Sragen Akhirnya Perbolehkan Hajatan Hingga Hiburan
Kendaraan yang dikoleksi Ainur, yaitu Honda CL, Honda CT, Honda C320, Honda Benly Arwin C92, yang rata-rata diproduksi di tahuan 1960-an, serta satu Honda Monkey keluaran baru.
Yang bikin geleng-geleng kepala, kendaraan-kendaraan langka tersebut dalam kondisi baik dan siap ditunggangi.
Selain itu, harga satu unitnya bisa tembus di atas Rp 75 juta, bahkan bisa mencapai Rp 150 juta untuk seri Honda CT 200.
Ainur sendiri mengaku, punya 6 kendaraan di mana lima diparkirkan di kos, dan satu lainya disimpan di kontrakannya.
Baca juga: Mantan Mendikbud Prof M Nuh Beberkan Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi
Baca juga: Chord Kunci Gitar Lagu Denting Melly Goeslaw
Ia juga menuturkan, jika ditotal enam kendaraan koleksinya bisa menyentuh Rp 400 juta lebih.
“Kalau ditotal ya hampir Rp 400 juta lebih, motor-motor ini saya buru sejak 2013 silam saya saya masih mahasiswa di Unnes Semarang,” terang pemuda ramah itu, Rabu (1/9/2021).
Pemuda yang menempuh pendidikan seni rupa itu mengatakan, awal ketertarikannya terhadap motor lawas yang hanya ada di USA dan Jepang, saat ia membeli kendaraan C70 keluarga Honda.
“2013 silam saya beli C70 dari hasil kerja sambilan melukis, waktu itu harganya Rp 3,5 juta. Nah mulai dari situ saya tertarik mengoleksi motor-motor yang tidak ada di Indonesia ini,” paparnya.
Lewat kerja kerasnya dalam hal seni rupa, serta berdagang suku cadang motor lawas, Ainur berhasil membeli Honda CT pada 2016 silam.
“Dari situ koleksi saya terus bertambah sampai sekarang, bahkan saya juga membeli pada kolektor lainya dari berbagai daerah. Yang terbaru saya iseng-iseng membeli Honda Monkey Rp 25 juta,” tuturnya.
Sembari menjelaskan keunikan motor-motor koleksinya, Ainur mengatakan, suku cadang kendaraan miliknya langsung dibeli dari luar negeri.