Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kehabisan Modal, Pedagang Pasar Kliwon Kudus Berharap Dapat Pinjaman dari Pemerintah

Namun, pada status level 2 ini sudah banyak modal yang habis untuk bertahan saat kondisi puncak kasus corona lalu.

Penulis: raka f pujangga | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Pedagang Pasar Kliwon, Miftahul, tengah membereskan barang dagangannya,beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pedagang Pasar Kliwon Kudus meminta suntikan modal di tengah pulihnya transaksi pada status darurat level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) .

‎Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) Kudus, Sulis menyampaikan, kondisi pasar sudah mulai pulih dibandingkan saat status masih PPKM level 3 dan 4.

Namun, pada status level 2 ini sudah banyak modal yang habis untuk bertahan saat kondisi puncak kasus corona lalu.

Baca juga: Diduga Gelapkan Uang Kas Masjid, Mantan Ketua Takmir di Kudus Dilaporkan ke Polisi

"Sekarang sudah bisa mulai menggeliat, tapi kendalanya sekarang ini modal sudah habis untuk bertahan selama pandemi," ujarnya, Sabtu (4/9/2021).

Menurutnya, sejumlah pedagang banyak yang menggadaikan kendaraannya untuk bisa bertahan hidup.

Bahkan beberapa di antaranya juga ada yang ‎menjual rumah serta sawahnya karena tak bisa menjaga perputaran uang selama PPKM berlangsung.

"Ada yang gadaikan mobil, motor, bahkan ada yang jual tanah dan rumahnya. Jadi pedagang itu sekarang butuh modal," ujarnya.

Dia berharap, pemerintah bisa membantu memberikan pinjaman modal lewat bank pemerintah.

Menurutnya, modal sebesar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta sangat berarti bagi pedagang untuk bisa berjualan.

"Walaupun bentuknya pinjaman yang harus dikembalikan kami siap.‎ Biar kegiatan ekonomi pedagang juga bisa dipacu lagi," ucapnya.

Terlebih kondisi pedagang saat ini masih banyak yang menunggak sewa kios karena kesulitan ekonomi.

Dia berharap, pemerintah dapat hadir membantu memberikan pinjaman modal atau membebaskan sewa dan retribusi.

"Tunggakannya ada yang lima bulan sampai enam bulan. Tarifnya bervariasi tergantung luas, kisarannya Rp 1 jutaan per bulan," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Pasar Kliwon, Kadari mengatakan, aktivitas Pasar Kliwon sudah mulai ada pengunjung meskipun belum ramai jika dibandingkan sebelum pandemi.

Namun, status level 2 ‎sudah memberikan kelonggaran karena warung makan sudah diperbolehkan melayani makan di tempat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved