Berita Internasional
Tiga Hari AS Tinggalkan Afghanistan, Taliban yang Berbunga-bunga Hancur Hatinya, Sadar Dikadalin
Namun, hanya selang 3 hari sejak kepergian Amerika dari Afghanistan, Taliban marah-marah merasa dikhianati Amerika
TRIBUNJATENG.COM - Taliban tak bisa menyembunyikan kegeramannya.
Mereka menuduh Amerika melakukan tindakan pengkhianatan.
Baca juga: Rumah Bak Istana, Kekayaan Pak Kades Ini Bikin Anggota DPR RI Melongo, Penghasilan Sehari Rp 30 Juta
Amerika telah meninggalkan Afghanistan secara penuh pada 31 Agustus lalu.
Tanggal tersebut, adalah batas terakhir bagi militer Amerika untuk meninggalkan Afghanistan semenjak Taliban menguasai negara tersebut.
Namun, hanya selang 3 hari sejak kepergian Amerika dari Afghanistan, Taliban marah-marah merasa dikhianati Amerika.
Amerika yang meninggalkan Afghanistan ternyata tidak hanya pergi tetapi meninggalkan jejak yang membuat Taliban marah besar.
Melansir Daily Mail, militer Amerika melakukan tindakan tak terduga dengan menghancurkan semua alat militer yang ditinggalkan di Afghanistan.
Awalnya Taliban merasa mendapatkan banyak senjata militer cuma-cuma dari peninggalan Amerika.
Faktanya, sebelum Amerika pergi tentaranya merusak beberapa senjata militer yang ditinggalkan di Afghanistan.
Taliban yang berbicata pada seorang reporter Al Jazeera, mengatakan bahwa AS seharusnya membiarkan semuanya dalam kondisi normal karena mereka adalah milik negara dan Taliban adalah pemerintah baru.
"Mereka kecewa, marah dan merasa dikhianati karena jumlah senjata yang dirusak AS tidak bisa diperbaiki," kata reporter Al Jazeera.
Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), sebelumnya mengklaim pasukan AS telah "menetralisir" 73 pesawat sebelum meninggalkan ibu kota Kabul.
Selain pesawat, militer AS juga meninggalkan sekitar 70 kendaraan lapis baja tahan ranjau (MRAPV) masing-masing senilai sekitar 1 juta USD, 27 kendaraan taktis Humvee di bandara Kabul.
Untuk saat ini, Taliban berharap untuk melanjutkan penerbangan komersial dari bandara Kabul.
Menurut inspeksi resmi Washington pada 30 Juni, Angkatan Udara Afghanistan (AAF) mengoperasikan 167 pesawat, termasuk 108 helikopter.