Berita Semarang
Kesaksian Doktor Forensik Polri saat Tangani Jatuhnya Lion Air, Mimpi Didatangi Arwah Korban
Terlebih jasad itu korban yang meninggal secara tragis, semisal korban bencana, insiden bom hingga pembunuhan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUJATENG.COM, WONOSOBO - Sebagian orang mungkin takut melihat atau mendekati mayat.
Terlebih jasad itu korban yang meninggal secara tragis, semisal korban bencana, insiden bom hingga pembunuhan.
Ternyata, ada orang-orang tertentu yang justru menggeluti profesi sebagai pemeriksa mayat, atau lebih dikenal dokter forensik.
Baca juga: Prabowo, Anies dan Ganjar Bersaing Ketat Akseptabilitasnya di Pamasuka, Ini Hasil Surveinya
Baca juga: Fakta Baru Kasus Taruna PIP Semarang Meninggal di Tangan Senior, Keterangan Tersangka Palsu
Di institusi Polri, profesi ini sangt dibutuhkan untuk membantu kerja-kerja Kepolisian, atau pengungkapan kasus hukum yang berkaitan dengan kematian korban.
Nama Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F, familiar di dunia perforensikan Indonesia.
Ia adalah satu-satunya Polisi Wanita (Polwan) dotor forensik di Indonesia.
Hastry merasa tertarik pada dunia forensik berawal dari penugasannya di Poltabes (kini Polrestabes) Semarang.
Saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan, ia bukannya ngeri, namun justru tertarik untuk melaksanakan tugas itu.
Ia tertantang untuk ikut mengungkap kasus yang menjadi misi kepolisian.
“Saya melihat kasusnya cukup menarik dan merasa banyak yang bisa diperbuat oleh ilmu kedokteran," ungkapnya, Jumat (10/9/2021)
Atas dukungan Kasat Reskrim Poltabes pada masa itu, Hastry akhirnya memutusan terjun ke dunia forensik.
Keputusannya ini sontak membuat orang-orang di sekitarnya kaget atau tidak percaya jika ia benar-benar mau menekuni dunia itu.
“Awalnya banyak yang gak percaya, Polwan kok masuk forensik. Bahkan Kapolda sempat konfirmasi langsung soal minat saya itu," papar alumni FKU Undip itu.
Tak ingin tanggung-tanggung mempelajari dunia forensik, Hastry memutuskan kembali ke kampusnya untuk mengambil studi spesialis forensik.
Hingga ia berhasil merampungkan studinya di tahun 2005.