Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sepi, Kondisi Suasana Mess Tegalsari Semarang, Lokasi Taruna PIP Dihajar Senior Sampai Meninggal

Kondisi mess Indoraya yang jadi lokasi pemukulan taruna hingga meninggal dunia tampak sepi. Mess berada di Jalan Genuk Krajan 2, Tegalsari, Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Gang masuk ke lokasi mess Indoraya yang menjadi lokasi penganiayaan di Jalan Genuk Krajan 2 RT 1 RW 3, Tegalsari, Candisari, Kota Semarang, Jumat (10/9/2021). 

Ia melanjutkan, tak mendengar suara keributan apapun ketika kejadian.

Warga juga tak tahu menahu soal aksi kekerasan tersebut.

"Pasti di lakukan di dalam mes. Di luar jalan juga sempit dan rumah warga berhimpit-himpit," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tubuh tinggi kekar kelima taruna PIP Semarang tampak lesu saat di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (10/9/2021).

Lantaran mereka telah ditetapkan menjadi tersangka.

Kelima tersangka tersebut, Aris Riyanto (25), warga Dawung, Sugihan, Toroh, Kabupaten Grobogan.

Andre Arsprilla Arief (25), Tembiring, Bintoro, Demak.

Albert Jonathan Ompu Sungu (23), anak dari Kornel Ompusuhu mecantumkan alamat di Mes Sumatera, Wonodri, Semarang Selatan.

Caesar Richardo Bintang Samudra Tombolon (22) Mojosongo, Jebres, Surakarta.

Budi Darmawan (22), warga Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang.

Mereka kini harus berhadapan dengan hukum sebab telah menganiaya junior mereka, yakni korban bernama Zidan Muhammad Faza (21).

Di sisi lain, impian kelima tersangka untuk segera di wisuda lenyap akibat tersandung kasus tersebut.

Seorang tersangka Aris Riyanto mengaku, kesepakatan pembinaan kepada junior atas kesepakatan atau ide bersama dengan keempat teman lainnya.

Baca juga: Pelajar SMP di Sragen Mulai Terima Vaksinasi Covid-19, Masih Ada Orangtua Murid Menolak

Baca juga: Viral 5 Makam Berada di Dalam Rumah di Solo, Ini Kata Pemilik Rumah

Baca juga: Ada Minuman Rempah yang Segar di Aston Inn Pandanaran Semarang, Jaga Kebugaran di Tengah Pandemi

Pola mengundang senior ke junior di luar kampus tersebut sudah menjadi tradisi.

"Iya itu sudah tradisi," katanya saat konferensi pers terkait kasus tersebut di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (10/9/2021).

Tradisi kampus yang dikemukakan tersangka tersebut menyasar 15 korban.

Satu orang meninggal dunia, 14 lainnya kondisi selamat meski dapat jatah bogem mentah dari para senior mereka.

Kelima tersangka sepanjang konferensi pers selalu tertunduk.

Bahkan masker yang mereka kenakan digunakan untuk menutupi wajah mereka. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved