Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sepi, Kondisi Suasana Mess Tegalsari Semarang, Lokasi Taruna PIP Dihajar Senior Sampai Meninggal

Kondisi mess Indoraya yang jadi lokasi pemukulan taruna hingga meninggal dunia tampak sepi. Mess berada di Jalan Genuk Krajan 2, Tegalsari, Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
Gang masuk ke lokasi mess Indoraya yang menjadi lokasi penganiayaan di Jalan Genuk Krajan 2 RT 1 RW 3, Tegalsari, Candisari, Kota Semarang, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kondisi mess Indoraya yang menjadi lokasi pemukulan taruna hingga meninggal dunia tampak sepi.

Mess berada di Jalan Genuk Krajan 2, RT 1 RW 3, Tegalsari, Candisari, Kota Semarang.

Mess berada di tengah pemukiman warga.

Kondisi mess sepi dengan pintu tertutup rapat.

Di kaca samping pintu tertempel stiker logo PIP Semarang yang terpampang jelas.

Baca juga: Ada Glamping di Lereng Gunung Merbabu Boyolali, Tiga Dosen USM Dilibatkan dalam Proses Pembangunan

Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Polres Batang Genjot Vaksinasi Pelajar

Baca juga: Relawan Karanganyar Gotong-Royong Tarik Mobil Keluar Jalan, Nyebur Kebun Warga

Depan pintu ada sapu ijuk yang tergeletak begitu saja.

Warga, Sentot mengatakan, mes tersebut memang dihuni oleh taruna PIP Semarang selama bertahun-tahun.

Namun baru kali ini ada kejadian pemukulan tersebut.

"Pas kejadian malam Senin kemarin ga denger ribut-ribut.

Kami tahu selepas ramai polisi datang ke sini," terangnya, Jumat (10/9/2021).

Sementara warga lain yang enggan disebutkan namanya mengaku, ada dua mess yang saling berdekatan di area gang tersebut yang dijadikan sebagai mes taruna PIP.

Satu mess masih tampak ramai oleh para taruna.

Sementara satu mess lainnya sepi.

"Habis polisi datang kemarin, mess yang jadi tempat pemukulan sepi.

Polisi ramai banget datang ke sini kemarin," bebernya.

Ia melanjutkan, tak mendengar suara keributan apapun ketika kejadian.

Warga juga tak tahu menahu soal aksi kekerasan tersebut.

"Pasti di lakukan di dalam mes. Di luar jalan juga sempit dan rumah warga berhimpit-himpit," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tubuh tinggi kekar kelima taruna PIP Semarang tampak lesu saat di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (10/9/2021).

Lantaran mereka telah ditetapkan menjadi tersangka.

Kelima tersangka tersebut, Aris Riyanto (25), warga Dawung, Sugihan, Toroh, Kabupaten Grobogan.

Andre Arsprilla Arief (25), Tembiring, Bintoro, Demak.

Albert Jonathan Ompu Sungu (23), anak dari Kornel Ompusuhu mecantumkan alamat di Mes Sumatera, Wonodri, Semarang Selatan.

Caesar Richardo Bintang Samudra Tombolon (22) Mojosongo, Jebres, Surakarta.

Budi Darmawan (22), warga Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang.

Mereka kini harus berhadapan dengan hukum sebab telah menganiaya junior mereka, yakni korban bernama Zidan Muhammad Faza (21).

Di sisi lain, impian kelima tersangka untuk segera di wisuda lenyap akibat tersandung kasus tersebut.

Seorang tersangka Aris Riyanto mengaku, kesepakatan pembinaan kepada junior atas kesepakatan atau ide bersama dengan keempat teman lainnya.

Baca juga: Pelajar SMP di Sragen Mulai Terima Vaksinasi Covid-19, Masih Ada Orangtua Murid Menolak

Baca juga: Viral 5 Makam Berada di Dalam Rumah di Solo, Ini Kata Pemilik Rumah

Baca juga: Ada Minuman Rempah yang Segar di Aston Inn Pandanaran Semarang, Jaga Kebugaran di Tengah Pandemi

Pola mengundang senior ke junior di luar kampus tersebut sudah menjadi tradisi.

"Iya itu sudah tradisi," katanya saat konferensi pers terkait kasus tersebut di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (10/9/2021).

Tradisi kampus yang dikemukakan tersangka tersebut menyasar 15 korban.

Satu orang meninggal dunia, 14 lainnya kondisi selamat meski dapat jatah bogem mentah dari para senior mereka.

Kelima tersangka sepanjang konferensi pers selalu tertunduk.

Bahkan masker yang mereka kenakan digunakan untuk menutupi wajah mereka. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved