PPKM Level 2

Semarang PPKM Level 2, Kawasan Kampung Karaoke Mulai Ramai

Sejak  Kota Semarang berstatus PPKM Level 2 semakin meningkatkan jumlah pengunjung kampung Karaoke di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Suasana di Kawasan Kampung Karaoke Rowosari Atas RW 06 Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Sabtu (15/8/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejak  Kota Semarang berstatus PPKM Level 2 semakin meningkatkan jumlah pengunjung kampung Karaoke di Kota Semarang.

Seperti di Kawasan Kampung Karaoke di Kota Semarang seperti di Rowosari Atas atau Gambilangu (GBL) di RW 6, Mangkang Kulon,  dan Kawasan Karaoke Argorejo.

"Iya pengunjung sudah berangsur-angsur mulai membaik," ujar

Ketua Paguyuban Kampung Karaoke Rowosari Atas (Pakkar)  Dion kepada Tribunjateng.com, , Sabtu (11/9/2021).

Meski membaik, lanjut dia, jumlah pengunjung yang datang masih di angka 50 persen.

Sehingga tak semua pemandu lagu memilih kembali bekerja.

"Saat ini baru 80 persen pemandu yang bekerja.

20 persen sisanya masih pilih libur.

Pemandu yang berasal dari Jabar dan Jatim ada yang belum datang," tuturnya.

Ia berharap, Kota Semarang segera bisa berstatus level 1 agar semua kegiatan sepenuhnya normal.

"Ya biar enak kerjanya terutama di bidang hiburan yang selama PPKM sangat ketat sekali," ucapnya.

Sementara, pemilik wisma karaoke di Kawasan Karaoke Argorejo Eni Nuri menjelaskan, kondisi wismanya sudah berangsur normal meski jam operasional masih dibatasi sampai pukul 22.00.

"Pengunjung sudah membaik.

Sekarang ya sudah capai 70 persen," katanya.

Ia mengaku, lamanya PPKM membuat  beberapa pemandu lagu enggan kembali ke Kota Semarang.

Termasuk karyawannya sebanyak dua orang tak kembali ke kota Semarang dan memilih pindah ke wilayah Jawa Barat seperti ke Ciamis, Purwakarta dan sekitarnya.

"Saya kira hal yang sama dialami pemilik wisma di sini," jelasnya.

Ia menginginkan, pemerintah lebih melonggarkan sektor hiburan semisal Kota Semarang turun ke level 1.

"Harusnya tempat hiburan tutup lebih malam agar lebih ramai," katanya. (*)

Baca juga: Niatnya Tolong Orang Beli Bubur Ayam, Diki Malah Kena Hipnotis hingga Kehilangan Motor Baru

Baca juga: Wabup Pati Safin: Upaya Pengendalian Covid-19 merupakan Tanggung Jawab Semua Komponen Bangsa

Baca juga: Kapan CFD Diadakan Kembali, Ini Penjelasan Dishub Karanganyar

Baca juga: Warga Pinggiran Sungai Beringin Masih Tunggu Hasil Kerja Tim Appraisal BPN Kota Semarang

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved