Berita Regional
Gubernur Papua Sayangkan Aksi Brutal KKB Bunuh & Lecehkan Nakes di Tengah Kebutuhan SDM
Gubernur Papua, Lukas Enembe menyayangkan aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membunuh tenaga kesehatan (Nakes) dan melecehkan serta m
Ola bercerita ia yang lompat pertama kali ke jurang dan tersangkut akar pohon. Setelah itu tiga suster lainnya mengikuti langkahnya.
"Saya yang lompat pertama lalu diikuti ketiga suster. Saya tersangkut di akar pohon, ada juga yang tersangkut di semak semak," ujar dia.
Dianiaya dan dilecehkan
Tak disangka, KKB justru mengikuti mereka turun ke bawah dan menemukan tiga suster.
Sedangkan Ola tak terlihat para pelaku karena bersembunyi di antara akar pohon.
"Kami pikir sampai dibawah jurang sudah aman ternyata mereka ikut turun ke bawah.
Mereka menemukan ketiga suster, sementara saya tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon," beber Ola yang menjadi juru bicara bagi delapan Nakes lainnya.
Saat itu Ola menyaksikan tiga rekannya dianiaya dengan kejam oleh para anggota KKB.
Mereka ditelanjangi dan disiksa. Wajahnya dipukul dan ada yang ditikam.
Tiga suster tersebut kemudian dilemparkan ke jurang oleh para pelaku.
"Saat menemukan ketiga suster, mereka langsung kumpulkan dan melakukan tindakan tidak manusiawi. Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam. Membuat ketiga suster ini tidak berdaya dan pingsan," cerita Ola.
Beruntung suster A dan Kristina Sampe Tonapa berhasil selamat dan sadar dari pingsannya.
Sementara suster Gabriella meninggal dunia.
Dua korban terakhir yakni Kristina dan Gabriela baru ditemukan dua hari setelah penyerangan yakni pada Rabu (15/9/2021) pukul 15.30 WIT.
Pada Jumat (17/9/2021), anggota TNI berhasil mengevakusi 9 dari 11 tenaga kesehatan dan 1 personel TNI korban penyerangan KKB.
Sembilan tenaga kesehatan yang selamat dari kekejaman KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua dievakuasi untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
"Pada sortie pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita dan 5 mantri," ujar Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, Jumat.
Nakes Diimbau Tinggalkan Pegunungan Bintang
Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih (IKA FKM Uncen) menyerukan pada para tenaga kesehatan (nakes) untuk meninggalkan Pegunungan Bintang.
Hal itu menyusul aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata KKB Papua di Pegunungan Bintang (Pegubin).
Diketahui bersama KKB Papua membakar sekolah dasar, puskesmas dan menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok pada Senin (13/9/2021).
Dalam aksi tersebut, Gabriella Meilani tenaga analis kesehatan pada Puskesmas Kiwirok gugur,tenaga medis lainnya yang mengalami luka-luka.
IKA FKM Uncen meminta kepada Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana untuk memberikan jaminan keamanan kepada tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang.
"Kami mengutuk tindakan ini, karena ini tindakan biadap yang tidak berperi kemanusiaan, entah kelompok teroris atau apa,"kata Ketua IKA FKM Uncen, Yulianus Dwaa melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com,Sabtu (18/9/2021).
"Kami minta dalam 3x24 jam harus ada jaminan keamanan yang diberikan kepada tenaga kesehatan,"ujarnya.
Yulianus menegaskan jika dalam waktu 3x24 jam tidak ada jaminan keamanan, maka IKA FKM Uncen bakal mengimbau kepada organisasi Profesi untuk segera menginstruksikan agar seluruh tenaga kesehatan meninggalkan Pegunungan Bintang.
"Mereka harus mendapat jaminan keamanan untuk tetap bekerja, kalau tidak maka mereka harus segera tinggalkan Pegunungan Bintang, karena tenaga kesehatan juga harus bekerja jika merasa aman," katanya.
Yulianus menyebutkan sebagai insan kesehatan, pihaknya menyampaikan dukacita mendalam atas gugurnya Gabriella Meilani yang merupakan pahlawan kemanusiaan bagi orang Papua.
"Mereka diperlakukan tidak manusiawi, bahkan ada yang meninggal dunia, ini keprihatinan yang luar biasa,kami sebagai insan kesehatan sangat merasakan, semoga ada ketegasan dari pemerintah terhadap kelompok ini, terutama bupati, gubernur, bahkan presiden harus memberikan perhatian,"ujarnya.
Atas nama IKA FKM Uncen, Yulianus menyampaikan dukacita kepada keluarga Gabriella Meilani.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan oleh Tuhan, pemilik hidup ini,"katanya.
Sebelumnya, KKB melakukan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas kesehatan, gedung sekolah, hingga bank saat penyerangan di Kiworok. Hal itu diduga sebagai bentuk perlawanan atas penangkapan rekan mereka.
Dalam peristiwa itu, beberapa fasilitas publik yang dibakar antara lain kantor Distrik, Kantor Kas Bank Papua Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, Rumah Dokter, Barak Nakes, SD Inpres, Rumah Guru dan Pasar.
Pada Jumat (17/9), TNI berhasil mengevakuasi Sembilan Tenaga Kesehatan yang selamat setelah peristiwa kelam yang mereka alami senin lalu di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Puskesmas Kiwirok Diserang KKB, Barak Dokter Dibakar, Nakes Dianiaya dan Dilecehkan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KKB Bunuh dan Lecehkan Nakes, Ini Respons Gubernur Papua