Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

KIK Kendal Target Investasi Rp 70 Triliun pada 2025, Bupati: Sudah Ada 20 Tenant yang Beroperasi

Pemkab Kendal bersama PT Kawasan Industri Kendal catat adanya pertumbuhan investasi hingga Rp 7 triliun.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kendal Dico M Ganinduto (kiri) mendampingi Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal pada Kementerian Investasi, Nurul Ichwan (kanan) meninjau KEK Kendal, Rabu (22/9/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal bersama PT Kawasan Industri Kendal (KIK) mencatat adanya pertumbuhan investasi hingga Rp 7 triliun pada 2021 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Investasi tersebut datang dari 31 perusahaan atau tenant dari 8 negar

Bupati Kendal Dico M Ganinduto (kiri) mendampingi Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal pada Kementerian Investasi, Nurul Ichwan (kanan) meninjau pabrik pengolahan kayu di Kaliwungu, Rabu (22/9/2021).
Bupati Kendal Dico M Ganinduto (kiri) mendampingi Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal pada Kementerian Investasi, Nurul Ichwan (kanan) meninjau pabrik pengolahan kayu di Kaliwungu, Rabu (22/9/2021). (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

a yang sudah beroperasi dan tahap pembangunan.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, jumlah perusahaan (tenant) yang sudah beroperasi sebanyak 20 unit. 

Sisanya masih dalam proses konstruksi pembangunan yang diharapkan bisa beroperasi pada akhir 2021.

Dico menyebut, sudah ada 60 lebih perusahaan yang membeli lahan di KEK Kendal. 

Sebagian perusahaan masih dalam proses ke tahap pembangunan agar bisa berproduksi secepat mungkin.

"Progres perkembangan KEK dari awal sampai hari ini cukup baik. Harapan kita ke depan akan dikejar biar lebih cepat lagi agar KIK/KEK ini semakin berkembang supaya bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi," terangnya saat mendampingi Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal pada Kementerian Investasi meninjau KEK, Rabu (22/9/2021).

Menurut Dico, KEK sendiri saat ini sudah menyerap 11.000 tenaga kerja dan akan lebih banyak lagi ke depannya.

Dia berharap, berkembangnya KEK ini bisa memberikan efek domino bagi perekonomian dan pembangunan di Kabupaten Kendal. 

Sehingga, ekonomi Kendal tumbuh untuk menumbuhkan perekonomian Jawa Tengah.

Selain itu, Pemkab Kendal bakal memperjuangkan pembangunan Pelabuhan Kendal sebagai jalur roda perekonomian.

Dico juga berharap, rencana adanya industri gas di KEK bakal terealisasi untuk mendapatkan harga gas yang lebih baik.

Beberapa perusahaan diminta berkomitmen untuk menggandeng pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ke depannya.

Sehingga, nilai produk UMKM Kendal bisa terangkat hingga ke tingkat nasional dan internasional.

"Peninjauan ini mendampingi Debuti menindaklanjuti MoU Pemkab Kendal dengan pemerintah pusat. Rencana ada 8 pelaku usaha yang akan mendapatkan insentif. Setelah itu, mereka (perusahaan, red) akan melibatkan UMKM dalam setiap proses pembangunan," ujar Dico.

Direktur Eksekutif PT KIK, Didik Purbadi menyebutkan, progres pembangunan KEK saat ini sudah mencapai 40 persen dengan nilai investasi Rp 22,2 triliun.

Jumlah ini kata dia, mengalami kenaikan hampir Rp 7 triliun dibanding investasi di 2020.

Pihaknya menarget total investasi yang masuk di KEK mencapai 5 miliar US Dolar atau Rp 70 triliun pada 2025.

"Saat ini sudah ada Rp 22,2 triliun hampir 35 persen dari target. Kita bersyukur atas dukungan pemerintah dengan memberikan kemudahan investasi di Kendal," terangnya.

Dengan capaian yang ada, Didik berharap bisa memberikan kepercayaan kepada investor yang akan berinvestasi di Kabupaten Kendal.

Ditambah adanya 62 perusahaan yang tercatat akan berdiri dan berproduksi di KEK Kendal. 

"Kita harapkan 50 persen perusahaan yang sudah bergabung bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Sebentar lagi, perusahaan yang beroperasi di KEK Kendal akan memperoleh insentif dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau pemerintah pusat," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal pada Kementerian Investasi, Nurul Ichwan mengatakan, Kabupaten Kendal merupakan lokasi strategis untuk pengembangan KEK ataupun zona peruntukan industri.

Hal ini menjadi bagian untuk bisa mebangkitkan perekonomian Jawa Tengah.

Ia mencontohkan, dalam suasana pandemi Covid-19, KEK Kendal mencatatkan pertumbuhan investasi dengan menambah jumlah tenant dari investor asing.

Tenant yang didapatkan pun, katanya, cukup besar yang bisa menyuplai kebutuhan ekspor produk. 

Nurul berharap, pertumbuhan perusahaan ini bisa mengundang lebih banyak lagi investor yang masuk ke KEK Kendal.

Sehingga, pertumbuhan ekonomi Kendal bisa berefect pada pertumbuhan Jateng dan nasional. 

"Lokasi sudah trategis, namun perlu beberapa tambahan infrastruktur yang harus dibangun. Karena yang harus diingat bahwa, ketika orang akan berinvestasi akan menghitung semua pos yang muncul dalam proses produksi, termasuk logistik. Sehingga semakin efisien dan bisa menekan biaya dan juga semakin kompetitif untuk bersaing di kancah internasional," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved