Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tiga Aksi Pembobolan Mesin ATM di Semarang Tahun Ini, Polisi: Di Plalangan Profesional

Satu aksi pembobolan berhasil dilancarkan oleh pelaku yakni di ATM Bank Jateng Indomaret Plalangan, Gunungpati

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Dok Polrestabes Semarang
Tim Inafis dan Satreskrim Polrestabes Semarang saat olah tempat kejadian Pembobolan mesin ATM di Indomaret Jalan Syuhada Raya Tlogosari Kulon, Pedurungan, Senin (20/9/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Setidaknya ada tiga aksi pembobolan mesin ATM di Kota Semarang, tahun ini. 

Aksi pertama terjadi di mesin ATM Mandiri di Jalan Mayjend Soetoyo, atau Kampung Kali, Semarang Tengah, Jumat (18/6/2021) dini hari.

Aksi kedua, di  ATM Bank Jateng yang berada di Indomaret  Plalangan, Gunungpati, Sabtu (18/9/2021) dini hari.

Terakhir, di mesin ATM Alto Bersama yang berada di Indomaret, Jalan Syuhada Raya, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Senin (20/9/2021) sekira pukul 04.00 WIB.

Satu aksi pembobolan berhasil dilancarkan oleh pelaku yakni di ATM Bank Jateng Indomaret Plalangan, Gunungpati. 

Pihak Bank alami kerugian Rp 849 juta. 

Dua aksi lainnya, pihak bank hanya alami kerugian berupa kerusakan ATM akibat berusaha dibobol maling.

Baca juga: Bisa Kok Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Ikuti 11 Panduan Berikut, Dilengkapi Menu Dietnya

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Kakak Korban Ungkap Perilaku Istri Muda Yosef

Rentetan kasus tersebut menjadi perhatian pihak kepolisian.

Kini polisi melalui personil gabungan dari tingkat Polsek, Polrestabes, dan Jatanras Polda Jateng, tengah memburu para pelaku.

"Iya kasus ini jadi atensi kami karena kejadian lebih dari satu," terang Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (21/9/2021).

Ia menjelaskan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan mendalam.

Keterkaitan para pelaku di kasus-kasus tersebut belum dapat dipastikan.

"Kami masih belum bisa memastikan karena dalam penyelidikan," ucapnya.

Menurutnya, ketiga kasus tersebut ada perbedaan modus operandi yang dilakukan para pelaku.

Namun ia tak bisa memastikan apakah para pelaku sama atau sebaliknya.

"Misal di Syuhada, Pedurungan sama Plalangan, Gunungpati, para pelaku diduga berbeda," ujarnya.

Perbedaan itu, sambung dia, tampak saat menjalankan aksi di Plalangan lebih rapi.

Pelaku memahami letak kamera CCTV dan berusaha menghilangkan jejak rekaman CCTV.

Sedangkan di Pedurungan, pelaku sempat terekam kamera CCTV meski mengenakan masker. 

"Plalangan lebih profesional. Kalau tempat lain masih coba-coba," katanya.

Meski demikian, ia menuturkan, tak ada perbedaan penanganan kasus.

Semua pelaku diburu oleh personil gabungan meliputi personil Polsek, Resmob Polrestabes, dan Jatanras Polda Jateng.

"Iya sama perlakuannya kasus itu ditangani personil gabungan," paparnya.

Ia mengungkapkan, komplotan atau pelaku yang mengincar di ATM Semarang bisa dilakukan oleh residivis atau pemain baru.

"Yang berhasil diduga ya residivis. Kasus gagal bisa juga pemain baru," paparnya.

Di sisi lain, ia mengimbau kepada pengelola minimarket meningkatkan kewaspadaannya.

Semisal pihak minimarket memiliki tenaga keamanan hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Pihaknya juga akan lebih menggencarkan tim Tim Elang Hebat Semarang atau tim Tebas untuk berpatroli. 

"Pemilik usaha juga mengkonesikan ke aduan Tim Tebas melalui aplikasi Libas jadi jika terjadi hal mencurigakan segera dilaporkan," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved