Pendidikan
Jurusan BPI UIN Walisongo Bekali Mahasiswa dengan Kompetensi Penyuluh Sosial Keagamaan
Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan benchmarking atau penolokukur kompetensi.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan benchmarking atau penolokukur kompetensi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (24/9/2021), kegiatan ini untuk membekali mahasiswa agar siap terjun di masyarakat sebagai penyuluh keagamaan.
Penyuluh agama memiliki peran penting dan strategis dalam menumbuhkan nilai persatuan.
Penyuluh agama bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk menyakinkan pentingnya toleransi beragama.
"Jurusan BPI UIN Walisongo Semarang merupakan PTKIN(Pergurian Tinggi Keagamaan Islam Negeri) pertama yang melakukan benchmarking kompetensi yang membekali mahasiswa. Serta menjadi role model pada BPI se-Indonesia," kata Dr Aep Kusnawan, dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang menjadi narasumber.
Kegiatan yang diadakan di Hotel Noormans dan diikuti 76 mahasiswa tersebut juga menghadirkan Prof Elfi Muawanah dari Tulungagung, Dr Agus Santoso (Surabaya), dan M Amin yang merupakan seorang trainer.
Benchmarking dilakukan bekerja sama dengan Perkumpulan Ahli Bimbingan Konseling Islam (PABKI) dengan narasumber yang ahli dalam bidang penyuluhan Islam.
Hari pertama dilakukan pendalaman materi.
Lalu pada hari kedua dilakukan study guiding di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini di Temanggung.
"Pembekalan penyuluh sosial keagamaan pada mahasiswa didasarkan pada kompetensi lulusan Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam sebagai penyuluh sosial keagamaan," kata Sekretaris Jurusan BPI, Widayat Mintarsih.(mam)