Berita Sukoharjo
Cerita Jasmani Peternak Murai Batu di Kartasura Sukoharjo, Dari Hobi hingga Kini Miliki Puluhan Ekor
Burung Murai Batu menjadi salah satu primadona unggas bagi pehobi dan pecinta burung di tanah air.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Burung Murai Batu menjadi salah satu primadona unggas bagi pehobi dan pecinta burung di tanah air.
Burung dengan nama latin Copsychu Malabaricus menjadi primadona lantaran mempunyai keahlian bisa menirukan 10 jenis suara.
Suara itu mulai dari suara burung lain, ayam, kucing, dan suara lain sesuai dengan keahlian masing-masing burung dan pemilik melatih.
Baca juga: Buruh Rokok Harian dan Borongan di Kudus akan Dapat BLT, Penerima Cukup Bawa KTP ke Bank
Baca juga: Layanan Angkutan Trans Semarang Bakal Menjangkau hingga Gang Pemukiman, Pemkot Siapkan Subfeeder
Baca juga: Tolong BPOM, Bagaimana Cara Cek Produk Kosmetik Luar Negeri yang Aman Digunakan?
Satu di antara peternak burung Murai Batu, Jasmani (44), mengaku semula memelihara burung murai hanya sebagai hobi.
Menurut pemilik peternakan burung murai batu bermama FZB Bird Fam itu mengaku semula melihat seni suara yang dihasilkan Murai Batu.
Lalu, juga atas dorongan dari teman-temannya, akhirnya mulai mengembangkan peternakan Murai Batu.
"Saat ini sudah ada 28 pasang indukan Murai Batu. Baru setahun membuat peternakan ini," ungkapnya, Rabu (29/9/2021).
Dia bercerita, awal mula membuat kandang dengan hanya punya 10 ekor burung.
Lalu, setelah itu dia punya keinginan menambah dan membangun kandang yang lebih luas.
"Pertama cuma 10, dari awal saya suka gantang, beli betina 2 ekor dan beranak pinak hingga sampai sekarang," jelasnya.
Dia menjelaskan, dari burung-burung awal yang dia beli kebanyakan adalah burung yang punya prestasi di ajang lomba kicau.
"Tapi kualitas anakan saya yang belum punya. Jadi, terus terang saya jual sama kawan saja," terangnya.
Bahkan, dia menjual burung hasil ternakan dia dengan harga kawan juga atau harga di bawah pasaran burung Murai Batu.
"Ada yang saya jual kawan yang di Ngampel (Boyolali), Baki (Sukoharjo), ada juga yang di Manahan (Solo)," ungkapnya.
Dia mengaku, sebenarnya banyak kawan dan orang-orang di luar sana yang menanyakan burung untuk dibeli, tapi Jasmani masih belum menjual.
"Itu karena kawan, pernah saya jual untuk jantan Rp 3 juta. Padahal jantan bisa sampai Rp 15 juta," ungkapnya.
Baca juga: Sekolah Ajukan PTM Harus Dapat Verifikasi Disdikbud Kota Tegal: Wajib Punya Satgas Covid-19
Baca juga: Fasilitasi Pelaku Usaha Kecil, Pemkab Kudus Akan Buat Omah UKM
Baca juga: Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Soroti Pelayanan Berbasis HAM di Rutan Salatiga
Menurutnya, ke depan dia berencana akan mengembangkan peternakan Murai Batu yang dia miliki menjadi lebih besar.
Selain itu, untuk memudahkan pemasaran Murai batu miliknya, yakni dengan menggunakan aplikasi Aneka Satwa. (*)