Berita Semarang
Penjelasan Damkar Jarang Terjadi Kebakaran di Kota Semarang, Ada Efek Pandemi?
Kejadian kebakaran di Kota Semarang menunjukkan tren penurunan selama pandemi Covid-19.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kejadian kebakaran di Kota Semarang menunjukkan tren penurunan selama pandemi Covid-19.
Data dari Damkar Kota Semarang kejadian kebakaran sebelum pandemi atau kurun waktu Januari sampai Desember 2019, total ada 575 kejadian kebakaran.
Kebakaran menimpa bangunan 86, bangunan campuran 51, bangunan umum 20, bangunan industri 24, kendaraan 29, rumput ilalang dan sampah 342, lain-lain 23 kejadian.
Penyebab kebakaran bersumber dari listrik 158 kejadian, lampu tempel 2, rokok 3, kompor 35, tak diketahui 12, penyebab lain-lain 365.
Korban jiwa meninggal dunia 3 orang, luka berat 4 orang.
Kebakaran menimpa 255 keluarga yang berdampak pada 1.690 jiwa.
Total kerugian yang dialami para korban Rp93,9 miliar.
Bangunan atau aset yang berhasil diselamatkan Rp68,439 miliar.
Sebaliknya sebelum pandemi, merujuk data Damkar Semarang selama pandemi atau dari awal pandemi hingga September 2021, ada 108 kejadian kebakaran.
Menimpa bangunan perumahan 41 unit, bangunan campuran 16,bangunan umum 5, bangunan industri 17, kendaraan 5, Rumput ilalang dan sampah 16, lain-lain 8.
Penyebab sumber kebakaran mulai dari listrik 69, lampu tempel 3, rokok 3, kompor 10, tidak diketahui 10 dan lain-lain 13. Korban jiwa 1 orang, luka berat 3.
Akibat kebakaran menimpa 38 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 104 orang.
Kerugian yang dialami Rp25,6 miliar. Bangunan atau aset yang berhasil diselamatkan Rp14,7 miliar.
Merujuk data tersebut terjadi penurunan kejadian hingga 81 persen dibandingkan kejadian sebelum pandemi.
"Iya memang terjadi penuruan kejadian penanganan kebakaran selama pandemi," ungkap Kabid Operasional dan Penyelamatan Damkar Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (5/10/2021).