Berita Semarang
Penjelasan Damkar Jarang Terjadi Kebakaran di Kota Semarang, Ada Efek Pandemi?
Kejadian kebakaran di Kota Semarang menunjukkan tren penurunan selama pandemi Covid-19.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penyebab penurunan tersebut, sambung dia, lantaran hampir semua tempat usaha berhenti saat PPKM.
Otomatis dunia usaha berhenti berpengaruh terhadap jumlah kejadian kebakaran.
"Penggunaan listrik turun jadi angka kejadian kebakaran juga turun.
Berdasarkan data pula penyebab kebakaran mayoritas berasal dari listrik," jelasnya.
Trijoto mengimbau , kepada pemilik usaha yang berpotensi menimbulkan panas atau api untuk menyediakan keamanan yang baik.
Sekaligus memiliki bekal terkait evakuasi kebakaran yang mumpuni.
Tujuannya, ketika terjadi kebakaran para pelaku usaha sudah mengerti penanganan pertama untuk mengatasi kebakaran dan bagaimana menghubungi petugas pemadam.
Alangkah baiknya pemilik usaha juga berinvestasi alat pemadam kebakaran.
"Semisal terjadi kebakaran langsung bertindak melakukan tindakan pemadaman," jelasnya.
Selain itu, untuk rumah tangga, ia meminta warga melaksanakan pengecekan alat-alat listrik terutama kabel yang sudah waktunya diganti.
Memasang alat listrik harus berstandart SNI dan dipasang oleh orang-orang ahli atau bersertifikasi.
Sesuaikan beban penggunaan listrik jangan berlebihan pada satu saklar.
"Proteksi rumah , lingkungan kerja dengan alat pemadam ringan atau apar," katanya. (Iwn)